Teras Merdeka – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Singapura menjajaki peluang kerja sama investasi di sektor ekonomi hijau. Hal itu mengemuka dalam pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin bersama Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di Kantor Gubernur, Selasa (1/7/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Luthfi menyampaikan bahwa Singapura merupakan salah satu investor terbesar di Jawa Tengah. Pada triwulan I 2025, nilai investasi dari Singapura tercatat mencapai Rp2,081 triliun dan berpotensi meningkat hingga akhir tahun.
“Hal ini perlu kita tingkatkan. Beliau sudah menyampaikan, terutama terkait green industry atau ekonomi hijau, akan kita kerjakan. Jadi mulai solar panel, biomigas, biothermal, dan sebagainya,” jelas Luthfi.
Secara historis, tren investasi Singapura terus meningkat. Pada 2021 tercatat Rp1,9 triliun, naik menjadi Rp4,1 triliun pada 2022, lalu Rp4,6 triliun pada 2023, dan melonjak hingga Rp8,6 triliun pada 2024.
Gubernur menambahkan, potensi energi baru terbarukan (EBT) di Jawa Tengah sangat besar, mulai dari gas alam, panas bumi, hingga tenaga surya. Oleh karena itu, dukungan investasi sangat dibutuhkan untuk merealisasikan potensi tersebut.
Tak hanya soal energi, Luthfi juga memaparkan peluang kerja sama di bidang pariwisata dan sektor UMKM. Ia menyebut bahwa Jawa Tengah memiliki produk pertanian dan peternakan yang potensial untuk dipasarkan ke Singapura, seperti bawang merah, ayam, dan kopi.
“Kami ingin wirausaha kita, baik hasil pertanian maupun peternakan seperti bawang merah, ayam, bahkan kopi, bisa masuk ke Singapura. Kami coba tempelkan dengan provinsi atau pedagang yang sudah punya trademark di Singapura,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini tengah menyiapkan tim untuk menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut. Luthfi juga berencana mengirim delegasi, atau hadir langsung ke Singapura untuk memperkenalkan potensi investasi daerah.
“Kita berjanji akan datang ke Singapura, dalam rangka eksplorasi investasi Singapura di Jawa Tengah,” tambahnya.
Sementara itu, Dubes Singapura Kwok Fook Seng menyatakan bahwa hubungan Singapura dengan Jawa Tengah telah terjalin erat. Menurutnya, pertumbuhan kawasan industri seperti Kawasan Industri Kendal (KIK) dan KITB menjadi daya tarik kuat bagi investor Singapura.
Ia menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi hijau adalah bagian penting dari hilirisasi industri ke depan, dan investor global semakin memperhatikan kesiapan energi terbarukan dari daerah tujuan investasi.
“Jadi kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini sangat kuat. Kami berharap terus berkembang,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kwok juga menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas dan logistik untuk mendukung kelancaran distribusi bahan baku dan ekspor hasil produksi Jawa Tengah ke pasar global.