Teras Merdeka – Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Jawa Tengah dimanfaatkan untuk memperkuat militansi, loyalitas, dan konsistensi kader dalam mendukung perjuangan Partai Gerindra.
Acara peringatan tersebut digelar secara sederhana namun penuh khidmat di Kantor DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Jumat (30/05/2025) sore. Puluhan kader dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah hadir dalam kegiatan sarasehan dan tasyakuran.
Kegiatan diawali dengan pemotongan tumpeng, dilanjutkan doa bersama dan konsolidasi organisasi untuk menyatukan arah gerak dan strategi ke depan.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Heri Pudyatmoko, menekankan pentingnya peran Satria sebagai bagian integral dari proses kaderisasi partai.
“Jadi, kami minta Satria jauh lebih bagus, lebih militan, jauh lebih loyal. Tentunya bisa mencapai goal atau tujuan yang sudah dicanangkan oleh kawan-kawan di Satria,” ujarnya usai kegiatan.
Menurut Heri, yang akrab disapa Heri Londo, Satria bukan hanya organisasi pendukung, melainkan gerbang awal kaderisasi yang strategis.
“Atas nama partai, Satria adalah gerbang pembuka untuk pengkaderan dan akhirnya bisa kami tarik untuk menjadi pengurus inti di masing-masing kabupaten/kota,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas banyaknya kader Satria yang kini menduduki posisi penting, seperti Wakil Bupati Wonogiri, Karanganyar, dan Magelang. Bahkan, banyak pula yang menjadi Ketua DPC Partai Gerindra di berbagai daerah.
“Ada juga beberapa lagi sebelumnya, mereka berangkat dari kader Satria dan juga ketua DPC Gerindra itu banyak banget yang dari Satria, mereka berangkat untuk masuk ke Partai Gerindra,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PD Satria Jawa Tengah, Dwi Yasmanto, menyampaikan bahwa seluruh sayap partai harus menjadi tempat pembelajaran dan penggemblengan kader sebelum masuk ke struktur inti partai.
“Sehingga nantinya pengurus Partai Gerindra, khususnya di Jawa Tengah, betul-betul menempatkan sosok pengurus yang sudah paham apa itu ke-Gerindra-an,” kata Yayan, sapaan akrabnya.
Ia menekankan pentingnya kualitas kader yang dihasilkan dari proses kaderisasi, agar yang masuk ke dalam struktur partai benar-benar memiliki kompetensi dan pemahaman mendalam terhadap budaya partai.
“Sehingga, ibaratnya tidak beli kucing dalam karung. Betul-betul yang menduduki kepengurusan Partai Gerindra itu orang-orang yang sudah qualified, berkualitas, memiliki kompetensi, dan sudah tahu budaya serta tradisi Partai Gerindra,” ujarnya.
Menutup peringatan HUT ke-17, Yayan berharap Satria tidak hanya menjadi simbol organisasi, tetapi juga wadah efektif untuk melahirkan kader-kader yang aktif, loyal, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin Satria tidak hanya menjadi tempat ‘titip nama’, tapi benar-benar mencetak kader yang berkualitas dan siap membesarkan Partai Gerindra,” tegas Anggota Komisi C DPRD Jateng itu.