Teras Merdeka – Pencarian nelayan yang hilang sejak Selasa (18/2/2025) masih terus diupayakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pencarin juga dilakukan dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone.
“Dalam pencarian, selain menerjunkan tim pencarian di laut, kami juga menggunakan pesawat drone serta pemantauan di daratan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, Minggu (23/2/2025).
Ia mengatakan, karena arus ombak laut cenderung menuju ke daratan, sehingga pemantauan di daratan diperkuat.
Untuk pemantauan di laut, pihaknya memanfaatkan pesawat drone.
Meskipun hingga hari keenam belum juga mendapatkan hasil, BPBD Jepara bersama relawan tetap membuka posko pencarian di Pantai Ombak Mati Bondo, Kecamatan Bangsri.
Sebelumnya, seorang nelayan bernama Jamil (60) asal Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara Kota itu, diperkirakan terjadi Selasa (18/2/2025) pukul 03.00 WIB di Perairan Bondo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Kronologi kejadian, berawal ketika korban bersama dua awak kapal lain melaut menggunakan perahu sopek dengan nama lambung Tiga Putri pada Selasa (18/2/2035) pukul 01.00 WIB.
Ketiga nelayan tersebut, berangkat melaut dari Pesajen Kelurahan Demaan. Sekitar pukul 03.00 WIB, ketiga anak buah kapal (ABK) tiba di perairan Bondo langsung menebar jaring. Tiba-tiba, satu orang nelayan yang merupakan anak buah kapal bernama Jamil terjatuh dan hilang di laut.
Atas kejadian tersebut, kedua temannya melakukan pencarian, namun korban belum ditemukan. Termasuk upaya pencarian yang dilakukan tim BPBD Jepara bersama tim gabungan juga belum mendapatkan hasil.