Teras Merdeka – Hujan deras yang mengguyur Desa Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah selama beberapa jam, mengakibatkan benaca tanah longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun satu kepala keluarga terpaksa mengungsi dari bahaya longsor susulan.
Titik longsor pertama berada di Dusun Gedegan Desa Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, yakni tebing sungai setinggi 10 meter dengan panjang longsoran mencapai 10 meter lebih.
Dampak dari kejadian itu, dua rumah, yakni milik Amin dan Solikin dalam kondisi terancam, karena rumah mereka kini tersisa jarak satu meter dari bibir longsoran.
Menurut Solikin, longsor terjadi setelah hujan deras pada Minggu (19/1/2025) disertai suara gemuruh. Selain mengikis pemukiman, material longsor juga menyeret rumpun pohon bambu dan lainnya.
Dalam ingatan Solikin, longsor terjadi sebanyak tiga kali sekitar pukul 17.00 WIB. Kemudian longsor susulan pada pukul 17.30 WIB dan terakhir pukul 18.00 WIB.
“Longsor setelah hujan deras. Kemudian di belakang rumah ada pohon bambu dan longsor. Saat itu takut karena longsor mengeluarkan suara gemuruh seperti gempa,” ungkapnya.
Demi keselamatan, Solikin bersama empat anggota keluarganya sementara mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman.
Baca Juga: Pemkab Batang Bentuk Dapur Umum untuk Ribuan Warga Terdampak Banjir
Satgas BPBD Kabupaten Magelang, Leo Sumantri mengatakan, berdasarkan laporan dan kaji cepat BPBD Kabupaten Magelang hingga Senin (20/1/2025). Bencana longsor di wilayah Kecamatan Windusari terjadi di tiga titik yakni di Dusun Gedegan dan Dusun Kowang Desa Windusari, serta Dusun Ngobaran Desa Candisari.
Adapun di Dusun Kuwang, Desa Windusari, Kecamatan Windusari, longsor tebing setinggi 5 meter dengan panjang sekitar 15 meter terjadi sekitar pukul 18.00 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Dampak dari kejadian tersebut, satu rumah milik Fauzi yang dihuni lima jiwa, rusak pada bagian tembok.
“Laporan dampak, yakni rumah warga terkena material longsor di Ngobaran dan Kowang. Sedangkan di Gedegan menutup akses jalan,” jelas Leo di lokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebagai upaya penanganan, pemerintah desa setempat telah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk BPBD, kemudian dilakukan kerja bakti pembersihan oleh relawan, BPBD, bersama warga.