Teras Merdeka – Amerika Serikat resmi dipimpin kembali oleh Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20/1/2025) siang waktu Washington D.C atau Selasa (21/1/2025) tengah malam WIB.
Dalam pidato selama 30 menitnya di Rotunda Gedung Capitol usai mengucap sumpah, Trump menjanjikan “gelombang perubahan” dan penyelamatan terhadap Amerika dari apa yang ia sebut sebagai “kemerosotan”.
Kemerosotan negara itu, menurut Trump, disebabkan oleh kebijakan pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden.
“Era keemasan Amerika dimulai sekarang juga,” kata Trump seperti dikutip CBS News. Selasa (21/1/2025).
“Mulai hari ini, negara kita akan kembali berkembang dan dihormati di seluruh dunia.”
Berikut delapan poin penting dari pidato perdana Trump usai dilantik:
- Awal Era Keemasan Amerika
Trump memulai pidato pelantikannya dengan menegaskan bahwa era baru kejayaan Amerika sebentar lagi akan kembali. Ia menjanjikan era baru kejayaan Amerika yang mengembalikan martabat dan status negara di panggung dunia.
Menurutnya, masa keemasan Amerika dimulai di hari pelantikannya ini.
“Mulai saat ini, negara kita akan kembali berjaya dan dihormati di seluruh dunia. Kita akan menjadi iri hati semua bangsa. Dan kita tidak akan lagi membiarkan diri kita dimanfaatkan,” ujar Trump.
- Tegaskan “America First”
Trump menekankan dia juga akan selalu mengutamakan kepentingan Amerika dan warganya selama memimpin. Ia menuturkan fokus pemerintahannya adalah mengutamakan kepentingan domestik seperti memulihkan kedaulatan, keamanan, dan keadilan.
“Setiap hari di bawah pemerintahan Trump, saya akan dengan sederhana menempatkan Amerika di atas segalanya. Kedaulatan kita akan direbut kembali. Keamanan kita akan dipulihkan. Keseimbangan keadilan akan diperbaiki. Penyalahgunaan yang kejam, penuh kekerasan, dan tidak adil dari Kementerian Kehakiman serta pemerintah kita akan berakhir. Prioritas utama kita adalah menciptakan negara yang bangga, makmur, dan bebas,” papar Trump.
Baca Juga: Ungguli Kamala Harris, Donald Trump Puji Elon Musk ‘Super Jenius’ di Pidato Kemenangan
- Sindir “kegagalan” Biden
Dalam pidato itu, Trump juga getol mengklaim kegagalan pemerintahan pendahulunya, Joe Biden, yang juga turut hadir dalam pelantikan tersebut.
Menurut Trump, kekuatan dan kekayaan rakyat AS telah dirampas oleh kelompok radikal dan korup selama beberapa tahun terakhir. Politikus Partai Republik itu bahkan dengan gamblang menganggap pemerintah Biden “tidak mampu menangani krisis kecil di dalam negeri, sambil terus tersandung ke dalam serangkaian bencana di luar negeri.”
“Pemerintah ini gagal melindungi warga Amerika yang luar biasa dan taat hukum tetapi memberikan perlindungan bagi penjahat berbahaya, banyak dari mereka berasal dari penjara dan institusi kejiwaan di luar negeri dan masuk secara ilegal ke negara kita. Kita memiliki pemerintah yang memberikan pendanaan tak terbatas untuk mempertahankan perbatasan negara asing tetapi menolak untuk melindungi perbatasan Amerika, apalagi rakyatnya,” kata Trump seperti dikutip dalam transkrip pidato Trump oleh CBS News.
Trump juga membeberkan kegagalan pemerintahan Biden versi dirinya termasuk penanganan bencana seperti badai dan insiden di North Carolina hingga kebakaran lahan di Los Angeles California yang telah menghanguskan belasan ribu hektare lahan dan bangunan.
“Atau lebih baru lagi, Los Angeles, di mana kita masih melihat kebakaran yang tragis terus berkobar selama berminggu-minggu tanpa pertahanan apa pun. Api itu melahap rumah-rumah dan komunitas, bahkan mempengaruhi beberapa orang terkaya dan paling berkuasa di negara kita, beberapa di antaranya ada di sini sekarang. Mereka tidak lagi memiliki rumah. Itu menarik,” ucap Trump.
- Imigrasi Makin Ketat
Dalam pidatonya, Trump juga berjanji bakal memperketat kebijakan imigrasi dan perbatasan AS. Ia menegaskan akan langsung meneken ratusan perintah eksekutif, beberapa di antaranya terkait imigrasi dan perbatasan.
“Pertama, saya akan mendeklarasikan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan kita. Semua upaya masuk secara ilegal akan segera dihentikan. Kita juga akan memulai proses memulangkan jutaan imigran ilegal yang terlibat dalam tindak kriminal ke tempat asal mereka,” ucap Trump.
Trump bahkan akan mengerahkan pasukan ke perbatasan selatan Amerika yang bersebelahan langsung dengan Meksiko “untuk menghadang invasi yang telah merugikan negara kita.”