Teras Merdeka – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengajak para siswa untuk mengembangkan pertanian terpadu. Hal itu dilakukan guna mendukung ketahanan pangan, dengan diawali dengan pengenalan terhadap seluk beluk pertanian.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, para siswa memang perlu dikenalkan kepada sektor pertanian terpadu.
Hal tersebut disampaikannya di sela pemberian bantuan pertanian perkotaan dari Pemkot Semarang dan Bank Jateng Cabang Semarang kepada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Semarang.
Bantuan pertanian tersebut, meliputi green house, rumah bibit dan rumah kompos yang diberikan dalam rangka mengoptimalkan luas lahan guna mendukung swasembada pangan.
“(Kami ingin) mengajak anak-anak bisa terjun langsung ke dunia pertanian terpadu, sekaligus bersiap menuju ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” kata Ita, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Meski Tak Ada Temuan Kasus, Dinkes Semarang Minta Masyarakat Tetap Waspada HMPV
Penerapan pertanian terpadu yang dilakukan, mencakup budi daya tanaman secara hidroponik, ternak ikan, pembibitan, pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak ikan lele.
Bahkan, kata dia, halaman SMP Negeri 16 Semarang dikelola dan dimanfaatkan dengan menanam berbagai jenis tanaman keras.
“Yang tidak kalah penting yakni ‘composting’ daun. Anak-anak belajar mengolah daun-daun kering di wilayah sekolahan menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan,” katanya.
Selain memberikan pemahaman mengenai pertanian terpadu, lanjutnya, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membangkitkan gairah bertani bagi para siswa SMP Negeri 16 Semarang.
“Harapannya, dengan diselenggarakannya kegiatan ini akan memancing kecintaan anak-anak untuk menekuni dunia pertanian, untuk cinta pada pertanian kita, dan mau terjun sebagai petani muda,” katanya.