Teras Merdeka – Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli menggelar apel Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Rusun Kawasan Industri Terpadu Kabupaten Batang (KITB), Jawa Tengah. Momen tersebut sekaligus memperingati Bulan K3 Nasional yang diselenggarakan secara serentak di seluruh penjuru tanah air.
“Perayaan Bulan K3 Nasional untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya K3 yang unggul dan berdaya saing terurama di KITB,” kata Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli di KITB, Kabupaten Batang, Selasa (14/1/2024).
Yassierli mengatakan, K3 bukanlah sekadar kewajiban formal yang harus dipatuhi. Menurutnya, K3 merupakan pilar utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan manusiawi.
“K3 berkaitan dengan upaya mencegah kecelakaan kerja, tetapi juga merupakan investasi strategis untuk menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat daya saing dan produktivitas nasional,” jelasnya.
Ia menyebutkan dalam pidatonya bahwa berdasarkan laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan selama tiga tahun terakhir, jumlah kecelakaan kerja, termasuk penyakit akibat kerja (PAK), terus menunjukkan tren peningkatan.
“Tercatat tahun 2022 sebanyak 298.137 kasus kecelakaan kerja, meningkat menjadi 370.747 kasus pada tahun 2023, dan hingga Oktober 2024, angka tersebut telah mencapai 356.383 kasus,” terangnya.
Baca Juga: Terapkan Standar Industri Hijau, Pemkab Pekalongan Dorong Pengelolaan Limbah Industri Batik
Ia mengungkapkan, angka-angka tersebut harus menyadarkan bahwa upaya untuk membangun budaya K3 harus terus digalakkan. Dimana penurunan angka kecelakaan kerja harus menjadi prioritas nasional.
Yassierli juga mengajak para pemimpin industri untuk menjadi teladan dalam penerapan K3.
“Gunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan mereka dalam merancang program K3 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Jadikan mereka mitra sejajar dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat,” pungkasnya.