Sejarawan sebelumnya meyakini bahwa penyebaran kekristenan di wilayah barat Kekaisaran Romawi terjadi lebih lambat dibandingkan di wilayah timur.
Namun, jimat ini membuktikan bahwa ide-ide Kristen telah mencapai wilayah yang jauh dari pusat pertumbuhan awal agama ini lebih awal dari yang diperkirakan.
Penemuan ini juga menyoroti risiko yang dihadapi orang-orang Kristen awal, mengingat mereka sering dianiaya oleh Kekaisaran Romawi, terutama selama masa pemerintahan Nero pada abad pertama Masehi.
Tidak seperti banyak jimat Kristen awal lainnya yang sering mencampurkan elemen agama Yahudi atau paganisme, jimat dari Frankfurt ini sepenuhnya mengacu pada ajaran Kristen, tanpa menyebut unsur-unsur kepercayaan lain.
“Yang membuat ini luar biasa adalah karena ditulis seluruhnya dalam bahasa Latin dan secara eksklusif menyebut Yesus Kristus dan Tuhan Kristen,” kata Tine Rassalle, seorang arkeolog biblis independen.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Peristiwa Terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa
Menurut penelitian, jimat tersebut kemungkinan dipakai oleh pemiliknya dengan tali di leher, karena ditemukan di bawah dagu kerangka seorang pria yang diperkirakan meninggal antara tahun 230 dan 270 M.
“Untuk melindungi atau menyembuhkan pemiliknya dari berbagai kemalangan, seperti penyakit, nyeri tubuh, kemandulan, atau bahkan kekuatan jahat,” kata Rassalle.
Ia menambahkan, jimat serupa lebih umum ditemukan di wilayah Mediterania bagian timur, sehingga penemuan di Jerman ini sangat langka dan signifikan.
Penemuan ini menjadi semakin relevan menjelang perayaan Natal, mengingat pesan spiritual yang terkandung dalam jimat tersebut.
Dengan segala misterinya, jimat kecil ini bukan hanya menjadi artefak bersejarah, tetapi juga simbol kekuatan iman yang bertahan melintasi zaman.