Teras Merdeka – Pelaku pariwisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengusulkan adanya pengembangan destinasi wisata sekelas Jatim Park untuk mendukung Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia.
Usulan tersebut disampaikan oleh Syahrudin, anggota Pesona Magelang (Pesma) kepada tim Tenaga Ahli Studi Pariwisata UGM Yogyakarta pada Sabtu (7/12/2024).
Syahrudin mengatakan, Kabupaten Magelang memerlukan destinasi wisata yang kuat dengan investasi di atas Rp 100 miliar untuk memperkaya pengalaman wisatawan yang datang, sekaligus mendukung keberadaan Borobudur yang telah diakui UNESCO sebagai situs budaya dunia.
Kajian Tim Tenaga Ahli Pusat Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta juga menyarankan agar Kabupaten Magelang memiliki daya tarik wisata penyangga di sekitar kawasan Borobudur, untuk memperpanjang durasi kunjungan wisatawan.
Dalam Sosialisasi Hasil Penyusunan Masterplan Daya Tarik Wisata Kabupaten Magelang yang digelar pada Jumat (6/12/2024) di Kasuari Ecotix Resort Bandongan, Doddy Aditya Iskandar selaku anggota tim ahli menjelaskan pentingnya menciptakan atraksi wisata tambahan untuk mendukung Borobudur.
“Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur memerlukan daya tarik wisata penyangga yang dapat memperpanjang waktu kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Senada, General Manager Atria Hotel Magelang, Chandra Irawan menambahkan bahwa pembangunan taman rekreasi besar sejenis Jatim Park di kawasan Magelang, yang dekat dengan Borobudur, akan berdampak positif pada peningkatan jumlah wisatawan.
Selain itu, pembangunan ini diperkirakan akan mendorong pengembangan infrastruktur, termasuk jalan yang lebih lebar dan kawasan parkir yang lebih luas.
“Seharusnya ada satu taman hiburan besar yang dapat bersanding dengan kemegahan Candi Borobudur. Kami mengusulkan hal ini kepada Tim Tenaga Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM untuk merekomendasikan pengembangan destinasi seperti Jatim Park di Magelang,” jelas Chandra.
Sementara itu, Tim Tenaga Ahli UGM juga telah mengidentifikasi beberapa lokasi potensial untuk pengembangan destinasi penyangga, seperti area pinggir Sungai Progo di Jalan Bripda Khudori (jalur alternatif menuju Candi Borobudur) dan Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.
Baca Juga: Efek Viral Penjual Es Teh dan Gus Miftah, Dusun Gesari Grabag Magelang Jadi Ramai Influencer
Meskipun potensi pasar pariwisata di kawasan Borobudur cukup besar, khususnya bagi wisatawan dari Yogyakarta dan Semarang, pengembangan destinasi di luar kawasan Borobudur masih kurang maksimal.
Pengeluaran wisatawan dan durasi kunjungan mereka relatif rendah, sementara kegiatan wisata di luar kawasan utama Borobudur belum memiliki tema yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Dengan adanya usulan pembangunan destinasi baru dan peningkatan infrastruktur, Kabupaten Magelang berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan perekonomian lokal.