Teras Merdeka – Guna meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan (Dindik) setempat, merefleksikan Program Sekolah Penggerak (PSP) dari Angkatan 1, 2 dan 3 Tahun 2024.
Pada kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan setempat pada Kamis (21/11/2024) tersebut turut mengundang para kepala sekolah dari Sekolah Penggerak. Khususnya untuk melaporkan kemajuan percepatan transformasi satuan pendidikan pelaksana PSP berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang telah dilakukan.
Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim menyampaikan, refleksi ini merupakan ruang untuk melihat kembali permasalahan dalam pelaksanaan PSP secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, implementasi, hingga monitoring.
Ia juga menerangkan bahwa tujuan utama PSP ialah untuk mewujudkan sekolah yang berfokus pada peserta didik, membangun budaya refleksi, meningkatkan hasil belajar, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
“Dinas Pendidikan menginisiasi kegiatan refleksi pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP) untuk Tahun 2024 yang diikuti oleh kepala sekolah PSP angkatan 1, 2 , dan 3,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin mendalami capaian dan hal-hal yang perlu diperbaiki dari proses penentuan Sekolah Penggerak dan mengimplementasikan dari kebijakan kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidkan sebelumnya, Nadiem Makarim terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan proses pengimbasannya.
Ia berharap, dengan komitmen kuat dari Sekolah Penggerak serta berbagai intervensi dari pusat, Sekolah Penggerak dapat menjadi pusat keunggulan yang mampu memberikan dampak positif pada sekolah-sekolah lainnya.
“Karena PSP ini harapannya juga bisa berimbas ke sekolah-sekolah lain yang belum melaksanakan PSP,” ungkapnya.
“Pada kesempatan ini, dibawah koordinasi bidang-bidang akan melaksanakan refleksi bersama pengawas dan penilik sekolah khususnya peserta dalam pertemuan ini mayoritas adalah kepala sekolah penggerak di Kota Pekalongan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri mengatakan bahwa di Kota Pekalongan sudah ada 20 Sekolah Penggerak di bawah naungan Dindik. Dimana sudah diinisiasi sejak Tahun 2021 lalu, terdiri dari 7 sekolah jenjang PAUD, 8 SD dan 5 SMP.
Menurutnya, PSP dari angkatan 1 sampai 3 sudah melaksanakan tugas dengan baik. Sebab, Dindik Kota Pekalongan selalu memantau dan melibatkan pengawas sekolah bahkan dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) selalu melakukan advokasi (pendampingan) supaya PSP ini berjalan on the track.
“Terlebih ada anggaran khusus yang berasal dr kementerian untuk memback up kegiatan PSP. Kami ingin memastikan bahwa Sekolah Penggerak angkatan 1 sampai 3 bisa merefleksikan perannya mengenai apa yang telah dicapai dan mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh mereka sslama ini,” tuturnya.
Mabruri menginginkan agar PSP ini terus berlanjut, meskipun kemungkinan nantinya ada kebijakan kementerian yang berubah.
Baca Juga: 16 Tahun Tak Punya Ruang Belajar, Pemprov Jateng dan Warga Kolaborasi Bangun SMKN 1 Karangjambu
Namun menurutnya, esensi dari Sekolah Penggerak ini tetap bisa diimbaskan ke sekolah-sekolah lainnya. Mengingat, PSP ini sebetulnya memberikan penguatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Satuan Pendidikan agar pembelajaran fokus pada peserta didik.
“Dimana, peserta didik ini menjadi fokus utama. Oleh karena itu, Sekolah Penggerak diharapkan ini bisa menjadi pioneer baik sekolah yang tergerak maupun menggerakkan sekolah lain dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” pungkasnya.