Teras Jepara – Menjelang perhelatan Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jepara gencar mempersiapkan pelaksanaan Pilkada sesuai kewenangan masing-masing.
Dalam dialog interaktif bertajuk “Bersama Mewujudkan Pemilu yang Jujur dan Adil” di Radio Kartini pada Selasa (19/11/2024), KPU Jepara mengungkapkan bahwa persiapannya sudah 95 persen.
Komisioner KPU Kabupaten Jepara, Ris Andy Kusuma mengatakan, KPU akan melakukan pendistribusian logistik pada pekan ini.
“Persiapan sudah 95 persen tinggal distribusi logistik dimulai Jumat. Untuk kampanye mendekati masa akhir karena batas akhir 23 November baik bupati maupun gubernur,” ungkapnya dalam dialog yang dipandu oleh moderator Muhammad Safrudin, selaku Sub Koordinator Bidang Media Massa Diskominfo Kabupaten Jepara.
Ris Andy berharap, masyarakat bisa menggunakan hak pilih sesuai pilihan masing-masing atas pasangan calon.
“Semoga masyarakat bisa memahami perbedaan pilihan agar iklim politik di Jepara yang nyaman dan kondusif tetap terjaga,” ungkapnya.
Sementara itu, Shohibul Habib dari Bawaslu Jepara berbicara mengenaik penemuan pelanggaran selama masa kampanye Pilkada Jepara. Ia mengatakan, sampai saat ini, baru ada satu laporan yang masuk.
“Kami intens untuk pencegahan baik nanti ketika pelaksanaan kampanye berbagai metode. Komunikais dengan timses cukup baik dan membuat pelanggaran itu nihil, dan atmosfer ini diharapkan tetap terjaga hingga masa kampanye berakhir,” terangnya.
Ia menceritakan, pelanggaran yang diterima berupa pengkloningan akun dengan nama palsu. Namun, Bawaslu Jepara sudah melaksanakan pleno. Sebab, sesuai ketentuan bahwa perlu syarat formil dan materiil yang harus dipenuhi dalam tujuh hari dalam melaksanakan penanganan pelanggaran.
“Namun sampai batas waktu belum bisa memenuhi, sehingga laporan kami hentikan. Karena kami tidak bisa menindak, untuk pembuktian,” terangnya.
Baca Juga: JIFBW 2025 Dapat Dukungan dari Kemenlu RI, Siap Perluas Promosi ke Luar Negeri
Pada kesempatan yang sama, Bawaslu Jepara juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melantik 1.743 pengawas TPS dan dipastikan terdapat satu pengawas di setiap TPS.
“Posisi pengawas di belakang KPPS 4 dan 5 di bagian pendaftaran pemilih dan di belakang Ketua KPPS sehingga menjadikan maksimal pengawasan di TPS,” pungkasnya.