• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Indonesia Jadi Negara Nomor 3 Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

Teras Merdeka by Teras Merdeka
20/11/2024
Indonesia Jadi Negara Nomor 3 Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

Gundukan sampah mencemari kawasan pantai.

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 1,735

Teras Merdeka – Lebih dari 250 juta ton sampah plastik dibuang oleh masyarakat dunia. Selama bertahun-tahun, banyak negara berjuang untuk menangani masalah sampah plastik ini.

Melansir laman Natural History Museum, seperlima dari total polusi plastik tersebut dibuang langsung hingga mencemari lingkungan. Negara-negara berkembang menjadi titik panas polusi plastik, karena penelitian baru mengungkap kesenjangan global dalam mengatasi masalah tersebut.

Dengan menggunakan data dunia nyata untuk mensimulasikan pembuangan limbah di negara-negara di seluruh dunia, sekelompok ilmuwan dari Universitas Leeds menghitung bahwa lebih dari 52 juta ton limbah plastik masuk ke lingkungan setiap tahun.

Sekitar 70% dari jumlah ini berasal dari hanya 20 negara, di mana volume limbah telah melampaui kemampuan mereka untuk mengelolanya secara efektif.

Hasilnya, India, Nigeria, dan Indonesia berada di puncak daftar negara-negara penyumbang sampah plastik terbesar yang masuk ke lingkungan.

Studi tersebut menyerukan pengembangan ‘Perjanjian Plastik’ global yang baru dan ambisius untuk mengatasi sumber polusi plastik dan mengurangi dampaknya. Dr Josh Cottom, penulis utama penelitian tersebut, mengatakan bahwa setiap orang seharusnya memiliki hak yang sama untuk hidup di dunia yang bersih.

“Setidaknya 1,2 miliar orang hidup tanpa layanan pengumpulan sampah, yang memaksa mereka untuk ‘mengelola sendiri’ sampah, sering kali dengan membuangnya di darat dan di sungai, atau membakarnya di api terbuka,” katanya.

“Risiko kesehatan akibat polusi plastik mempengaruhi sebagian masyarakat termiskin di dunia, yang tidak berdaya untuk melakukan apa pun terhadapnya. Dengan meningkatkan pengelolaan sampah padat dasar, kita dapat mengurangi polusi plastik secara besar-besaran dan meningkatkan kehidupan miliaran orang,” lanjutnya.

Berikut 10 negara teratas berdasarkan produksi sampah mikroplastik:

  1. India – 9,3 juta ton per tahun
  2. Nigeria – 3,5 juta ton per tahun
  3. Indonesia – 3,4 juta ton per tahun
  4. Tiongkok – 2,8 juta ton per tahun
  5. Pakistan – 2,6 juta ton per tahun
  6. Bangladesh – 1,7 juta ton per tahun
  7. Rusia – 1,7 juta ton per tahun
  8. Brasil – 1,4 juta ton per tahun
  9. Thailand – 1,0 juta ton per tahun
  10. Republik Demokratik Kongo – 1,0 juta ton per tahun
Ilustrasi: Tumpukan sampah yang menggunung.

Seiring dengan para peneliti yang mulai menyadari seberapa besar plastik mempengaruhi dunia, kekhawatiran terhadap material tersebut telah meningkat secara signifikan.

Plastik di lingkungan biasanya dibagi menjadi dua kategori. Mikroplastik adalah potongan-potongan kecil material yang berukuran kurang dari lima milimeter. Mikroplastik kini ditemukan di awan, air dan tanah, serta tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.

Meskipun dampak jangka panjang mikroplastik terhadap kesehatan belum dipahami dengan baik, penelitian awal menunjukkan bahwa mikroplastik dapat membantu penyebaran penyakit, mengubah kimia darah, dan memengaruhi daya ingat.

Potongan-potongan yang berukuran lebih dari lima milimeter disebut makroplastik. Ini adalah masalah yang paling jelas dari plastik.

Plastik menyumbat sungai, menjerat satwa liar, dan mengeluarkan racun serta bahan kimia yang memengaruhi hormon.

Para peneliti mengumpulkan data pengelolaan sampah dari lebih dari 50.000 wilayah kota di seluruh dunia. Mereka kemudian menggunakan pembelajaran mesin untuk membantu membuat model dasar produksi limbah plastik berdasarkan tahun 2020.

Polusi Plastik yang Berkelanjutan

Para peneliti memperkirakan bahwa 79% plastik yang dibuang pada tahun 2020 dibuang dengan cara yang ‘terkelola’, yang umumnya berarti didaur ulang, dibakar, atau dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Meskipun ini berarti plastik tidak secara langsung menjadi polusi, bukan berarti plastik ramah lingkungan. Secara global, setengah dari semua plastik dibuang ke tempat pembuangan akhir. Sampah ini terkait dengan polusi udara dan air, serta melepaskan gas rumah kaca saat isinya terurai.

Seperlima sampah plastik lainnya dibakar di insinerator industri. Meskipun fasilitas ini memiliki filter untuk menghilangkan banyak polutan terburuk sebelum memasuki atmosfer, sampah ini masih terkait dengan pelepasan partikulat dan nitrogen oksida yang dapat menurunkan kualitas udara dan dapat memengaruhi kesehatan.

Namun begitu, hanya 9% dari semua plastik yang didaur ulang setiap tahun. Meskipun angka ini terus meningkat, angka ini diprediksi hanya akan berlipat ganda pada tahun 2060.

Baca Juga: Memahami Istilah “Net Zero Emission” dan Langkah Konkret Indonesia Atasai Krisis Iklim

Studi ini merekomendasikan bahwa sistem daur ulang di seluruh dunia perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mengubah hal ini, dengan mengurangi produksi plastik sejak awal untuk mendorong penggunaan kembali bahan tersebut.

Sisa 21% plastik yang diproduksi setiap tahun adalah apa yang para peneliti gambarkan sebagai ‘tidak terkelola’. Plastik inilah yang akhirnya mencemari lingkungan, baik melalui pembuangan ke lingkungan atau pembakaran yang tidak terkendali.

Dr Costas Velis, salah satu penulis penelitian ini, mengatakan bahwa limbah yang tidak terkelola ini merupakan krisis kesehatan masyarakat, terutama saat dibakar.

“Membakar plastik mungkin tampak membuatnya menghilang, tetapi sebenarnya pembakaran limbah plastik secara terbuka dapat menyebabkan kerusakan kesehatan manusia yang substansial. Ini termasuk cacat perkembangan saraf, reproduksi, dan kelahiran; dan penyebaran polusi lingkungan yang jauh lebih luas,” katanya.

Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Program MBG
Kesehatan

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Program MBG

28/11/2025
Pemerintah Genjot Perluasan MBG untuk Pastikan Masyarakat Konsumsi Makanan Sehat
Kesehatan

Pemerintah Genjot Perluasan MBG untuk Pastikan Masyarakat Konsumsi Makanan Sehat

13/11/2025
Pimpin Bakornas LKMI PB HMI, Fadel Yudawa Fokus Penguatan Gerakan Kesehatan
Kesehatan

Pimpin Bakornas LKMI PB HMI, Fadel Yudawa Fokus Penguatan Gerakan Kesehatan

10/11/2025
BGN Awasi MBG, Pastikan Anak dan Balita Terima Pangan Berkualitas
Kesehatan

BGN Awasi MBG, Pastikan Anak dan Balita Terima Pangan Berkualitas

09/11/2025
Next Post
Cara Mengetahui Apakah Orang Lain Menyimpan Nomor WhatsApp Kita atau Tidak

Cara Mengetahui Apakah Orang Lain Menyimpan Nomor WhatsApp Kita atau Tidak

TERBARU.

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Program MBG

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Program MBG

28/11/2025
Dies Natalis ke-59, Kohati HMI Jateng-DIY Komitmen Advokasi Isu Kesetaraan Gender

Dies Natalis ke-59, Kohati HMI Jateng-DIY Komitmen Advokasi Isu Kesetaraan Gender

23/11/2025
Yellow Fun Walk, Cara Golkar Jateng Rangkul Masyarakat Terapkan Budaya Hidup Sehat

Yellow Fun Walk, Cara Golkar Jateng Rangkul Masyarakat Terapkan Budaya Hidup Sehat

23/11/2025
Pameran Tanaman Hias di Kota Semarang Sajikan Ragam Aglonema hingga Bonsai Eksotis

Pameran Tanaman Hias di Kota Semarang Sajikan Ragam Aglonema hingga Bonsai Eksotis

16/11/2025
Program Makan Bergizi di Bekasi Dorong Sinergi Lintas Sektor demi Generasi Sehat

Program Makan Bergizi di Bekasi Dorong Sinergi Lintas Sektor demi Generasi Sehat

15/11/2025

TERPOPULER.

Pengkot Taekwondo Semarang Kirim 9 Atlet Andalan ke Popnas 2025

Pengkot Taekwondo Semarang Kirim 9 Atlet Andalan ke Popnas 2025

31/10/2025
Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

11/10/2024
Mediasi Konflik Agraria di Blora: Perhutani Didesak Hormati SK Perhutanan Sosial

Mediasi Konflik Agraria di Blora: Perhutani Didesak Hormati SK Perhutanan Sosial

10/11/2025
Diperkirakan Butuh Dana Rp 30,8 Miliar, Pemkab Jepara Rencanakan Bangun Aqua Edu Culture Park di Pulau Panjang

Diperkirakan Butuh Dana Rp 30,8 Miliar, Pemkab Jepara Rencanakan Bangun Aqua Edu Culture Park di Pulau Panjang

16/05/2023
DPR RI Bersama BGN Ajak Warga Sumsel Terlibat Aktif Dukung Kelancaran MBG

DPR RI Bersama BGN Ajak Warga Sumsel Terlibat Aktif Dukung Kelancaran MBG

24/10/2025
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved