• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Ratusan Ribu Jiwa Mati Akibat 10 Bencana Krisis Iklim Paling Mematikan

Teras Merdeka by Teras Merdeka
02/11/2024
Ratusan Ribu Jiwa Mati Akibat 10 Bencana Krisis Iklim Paling Mematikan

Pemandangan kabut polusi ekstrem di Pakistan/Foto: Dok. AFP

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 1,165

Teras Merdeka – Paling tidak, 10 peristiwa cuaca ekstrem paling mematikan dalam dua dekade terakhir terjadi akibat krisis iklim yang disebabkan oleh manusia.

Analisis terbaru dari para ilmuwan ini menyoroti bagaimana jejak krisis iklim dalam peristiwa cuaca yang kompleks.

Penelitian ini melibatkan analisis ulang data beberapa peristiwa cuaca ekstrem dan dilakukan oleh para ilmuwan dari kelompok World Weather Attribution (WWA) di Imperial College London.

“Penelitian ini seharusnya dapat membuka mata para pemimpin politik yang bergantung pada bahan bakar fosil yang memanaskan planet ini dan menghancurkan kehidupan,” kata Friederike Otto, salah satu pendiri dan pemimpin WWA, mengutip BBC, Sabtu (2/11/2024).

“Jika kita terus membakar minyak, gas dan batu bara, penderitaan akan terus berlanjut,” lanjutnya.

Para peneliti fokus pada 10 bencana cuaca paling mematikan yang tercatat di International Disaster Database sejak tahun 2004. Saat itu adalah saat pertama kalinya studi pertama diterbitkan yang mengaitkan peristiwa cuaca, khususnya gelombang panas di Eropa, dengan perubahan iklim.

Bencana paling mematikan dalam dua dekade terakhir adalah kekeringan di Somalia pada tahun 2011 yang menewaskan lebih dari 250 ribu orang. Para peneliti menemukan curah hujan yang rendah menyebabkan kekeringan menjadi lebih ekstrem akibat krisis iklim.

Kemudian, empat kejadian gelombang panas yang terjadi di Eropa pada 2010, 2015, 2022, dan 2023. Total korban jiwa dalam empat bencana itu mencapai hampir 150 ribu orang.

Hutan Amazon yang gersang/Reuters

Selanjutnya, dua kali banjir besar yang terjadi di Libya pada tahun 2023 yang menewaskan sekitar 12 ribu orang dan di India pada 2013 yang menewaskan sekitar 6 ribu orang.

Para peneliti juga mengungkap, Siklon Tropis Sidr yang menghantam Bangladesh pada tahun 2007 merupakan bencana cuaca ekstrem paling mematikan dengan jumlah korban jiwa mencapai sekitar 4 ribu orang.

Topan Haiyan yang terjadi di Filipina pada tahun 2013 dengan jumlah korban jiwa, serta Siklon Tropis Nargis yang menghantam Myanmar pada tahun 2008 dan mengakibatkan sekitar 130 ribu orang tewas juga masuk dalam daftar.

Baca Juga: Sungai Terbesar di Dunia, Sungai Amazon Mengering

Para peneliti mengatakan, jumlah korban jiwa yang sebenarnya dari peristiwa ini kemungkinan besar jauh lebih tinggi daripada angka yang mereka kutip.

Hal ini dikarenakan kematian akibat gelombang panas cenderung tidak tercatat di sebagian besar negara di dunia, terutama di negara-negara miskin yang paling rentan.

Otto bersama dengan ilmuwan asal Belanda, Geert Jan van Oldenborgh menjelaskan, krisis iklim membuat cuaca ekstrem menjadi lebih berbahaya.

Sejumlah besar penelitian yang telah ditelaah juga menjelaskan bagaimana pemanasan atmosfer dapat meningkatkan cuaca ekstrem. Namun, yang belum diketahui adalah hubungan antara satu peristiwa dengan kenaikan suhu global.

Banjir bandang di Filipina usai diterjang badai tropis Trami/Foto: Dok. AFP

Selama bertahun-tahun, para ahli cuaca telah menggunakan model atmosfer untuk memprediksi pola cuaca di masa depan.

Otto dan Oldenborgh menggunakan kembali model-model tersebut untuk menjalankan simulasi berulang kali untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa cuaca dalam iklim saat ini.

Mereka juga menciptakan simulasi paralel yang mengeksplorasi seberapa besar kemungkinan kejadian yang sama terjadi di dunia yang tidak pernah mengalami revolusi industri. Model komputer ini menghilangkan efek dari miliaran ton CO2 yang telah dipompa manusia ke atmosfer.

Baca Juga: Gurun Sahara Menghijau di Saat Bumi Memanas, Kenapa?

Dengan perhitungan ini, mereka dapat membandingkan seberapa besar kemungkinan kejadian yang sama terjadi dengan dan tanpa pemanasan global 1,2C yang telah dialami dunia sejak revolusi industri.

“Banyaknya korban jiwa yang terus kita lihat dalam cuaca ekstrem menunjukkan bahwa kita tidak siap menghadapi pemanasan 1,3°C, apalagi 1,5°C atau 2°C,” ujar Roop Singh, dari Red Cross Red Crescent Climate Centre, dikutip dari CNBC, Sabtu (2/11/2024).

Ia mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan perlunya semua negara membangun ketahanan terhadap krisis iklim.

“Dengan setiap kenaikan satu derajat saja, kita akan melihat lebih banyak lagi kejadian yang memecahkan rekor yang mendorong negara-negara ke jurang kehancuran, tidak peduli seberapa siap mereka,” ujarnya.

Tags: 10 BencanaBencana KekeringanBencana MematikanheadlineKrisis IklimRatusan Ribu Jiwa Mati
Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

Jepara Teken MoU Antardaerah untuk Perluas Jejaring Daerah
Berita

Jepara Teken MoU Antardaerah untuk Perluas Jejaring Daerah

15/06/2025
[Artikel] Industri Nikel Indonesia: Antara Kebanggaan dan Luka Lingkungan
Analisa

[Artikel] Industri Nikel Indonesia: Antara Kebanggaan dan Luka Lingkungan

09/06/2025
Idul Adha 2025, Harga Sayur di Muntilan Naik Dua Kali Lipat
Berita

Idul Adha 2025, Harga Sayur di Muntilan Naik Dua Kali Lipat

09/06/2025
Tim Siraju Razia Balap Liar di Tahunan, Delapan Motor Disita
Berita

Tim Siraju Razia Balap Liar di Tahunan, Delapan Motor Disita

08/06/2025
Next Post
Usai Peristiwa Nahas yang Tewaskan 3 Kru Telivisi di Tol Batang-Pemalang, Ratusan Polisi Lakukan Shalat Gaib

Usai Peristiwa Nahas yang Tewaskan 3 Kru Telivisi di Tol Batang-Pemalang, Ratusan Polisi Lakukan Shalat Gaib

TERBARU.

Heri Pudyatmoko: Target Digitalisasi UMKM Harus Diimbangi Literasi Keuangan

Heri Pudyatmoko Minta Potensi Wisata Ramah Muslim Dioptimalkan untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

17/06/2025
Wujudkan Kesetaraan Gender, Waka DPRD Jateng Dukung Pemberdayaan Perempuan Desa

Wujudkan Kesetaraan Gender, Waka DPRD Jateng Dukung Pemberdayaan Perempuan Desa

17/06/2025
Waka DPRD Jateng: Keuangan Daerah Harus Jadi Alat Pemerataan Kesejahteraan Rakyat

Waka DPRD Jateng: Keuangan Daerah Harus Jadi Alat Pemerataan Kesejahteraan Rakyat

17/06/2025
Tumbuhkan Ekonomi Kawasan Pesisir, Wakil Ketua DPRD Jateng Dorong Pengembangan Wisata Bahari

Tumbuhkan Ekonomi Kawasan Pesisir, Wakil Ketua DPRD Jateng Dorong Pengembangan Wisata Bahari

17/06/2025
Heri Pudyatmoko: Digitalisasi Dorong Revolusi Pendidikan Berkualitas di Jawa Tengah

Heri Pudyatmoko: Digitalisasi Dorong Revolusi Pendidikan Berkualitas di Jawa Tengah

16/06/2025

TERPOPULER.

Pembongkaran Pendopo Kepatihan Mangkunegaran Solo Dilakukan Asal-asalan, Ada Potensi Pidana 15 Tahun

Pembongkaran Pendopo Kepatihan Mangkunegaran Solo Dilakukan Asal-asalan, Ada Potensi Pidana 15 Tahun

12/06/2025
Aksi Nyata! Pengusaha Tanaman Hias Ini Bagikan Ratusan Sembako untuk Janda dan Lansia Tembalang Semarang

Aksi Nyata! Pengusaha Tanaman Hias Ini Bagikan Ratusan Sembako untuk Janda dan Lansia Tembalang Semarang

25/05/2025
[Artikel] Industri Nikel Indonesia: Antara Kebanggaan dan Luka Lingkungan

[Artikel] Industri Nikel Indonesia: Antara Kebanggaan dan Luka Lingkungan

09/06/2025
Kemenag Jepara Kini Hadir di Mal Pelayanan Publik, Beri Kemudahan dan Kecepatan Akses untuk Masyarakat

Kemenag Jepara Kini Hadir di Mal Pelayanan Publik, Beri Kemudahan dan Kecepatan Akses untuk Masyarakat

13/03/2023
Kasus Percaloan Calon Bintara Polda Jateng; Pelaku Hanya Dimutasi, Sejumlah Lembaga Ramai Beri Kritik

Kasus Percaloan Calon Bintara Polda Jateng; Pelaku Hanya Dimutasi, Sejumlah Lembaga Ramai Beri Kritik

14/03/2023
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved