Teras Merdeka – Tidak hanya hasil tambang, Indonesia juga memiliki sejumlah komoditas lain yang memiliki nilai ekspor besar. Salah satunya yakni Kayu Gaharu yang disebut sebagai ‘Emas Hijau’ milik Indonesia.
Gaharu juga dikenal sebagai ‘Agarwood’, yang merupakan jenis kayu langka dan mahal yang berasal dari pohon Aquilaria.
Yang menarik, Gaharu memiliki aroma khas yang dihasilkan dari infeksi alami pohon oleh mikroorganisme tertentu.
Biasanya, Gaharu digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan parfum, dupa, dan produk kesehatan.
Sebelumnya, Indonesia telah mengekspor Gaharu ke berbagai negara. Di mana Arab Saudi merupakan tujuan utamanya.
Mengutip CNBC, pada tahun 2022-2003, Indonesia berhasil mengekspor Gaharu ke Arab Saudi hingga 19,3 juta US Dollar (USD).
Selain itu, Indonesia juga mengekspor Gaharu ke beberapa negara lain seperti Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Singapura, Kuwait dan beberapa negara lain.
Namun begitu, produksi Gaharu di Indonesia mengalami penurunan signifikan setelah mencapai puncaknya pada tahun 2021. Dimana pada tahun tersebut, Indonesia bisa memproduksi Gaharu hingga 2 ribu ton, kemudian menurun di tahun 2022 menjadi 1,6 ribu ton dan 1,2 ribu ton pada tahun 2023.
Akan tetapi, nilai ekspor Gaharu mengalami tren positif. Dari 15,4 juta USD pada 2021; 16,4 USD pada 2022 dan 16,6 USD di tahun 2023.