Natya mengatakan, belum ada jadwal yang pasti untuk pemasangan rambu tersebut. Akan tetapi pihaknya mendorong untuk bisa terlaksana sesegara mungkin.
“Kita masih nunggu rambunya jadi, masih dibuat dari pihak PLN. Tapi kita usahakan secepatnya, semoga di akhir Agustus ini sudah bisa terpasang,” terangnya.
Natya menjelaskan, program bersama CSR dari PLN ini sifatnya berkelanjutan. Ke depannya, akan dilaksanakan program-program lainnya yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya program kebencanaan.
“Ini kan langkah awal, ke depan mungkin ada lagi terkait kegiatan pencegahan seperti sosialisasi dan lain sebagainya,” paparnya.
“Nanti tidak di daerah Desa Tempur saja, kita sesuaikan dengan dokumen KRB (Kajian Resiko Bencana) yang sudah kami rancang,” imbuhnya.
Selain itu, kata Natya, nantinya juga akan dibangun posko khusus penanganan bencana di wilayah Desa Tempur. Hal itu sekaligus untuk mengimplementasikan program lainnya dari PLN UIK Tanjung Jati B yakni penggunaan Biogas Digester yang mengubah pupuk menjadi biogas.
“Ke depan nanti ada posko. Jadi di Tempur itu juga ada program binaan dari PLN, yakni pemanfaatan pupuk untuk dijadikan biogas. Sudah ada alatnya itu, nanti poskonya akan pakai itu,” katanya.