Teras Merdeka – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Jepara belum lama ini melakukan pemasangan dan sosialisasi rambu evakuasi di Desa Clering, Donorojo. Agar optimal, BPBD Jeapara berharap masyarakat wilayah tersebut benar-benar memahami maksud dan fungsi rambu yang telah dipasang.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Nugroho Isman menjelaskan, ada 24 rambu yang berhasil dipasang.
“Ada rambu 4 titik kumpul, 4 rambu larangan buang sampah, 7 rambu evakuasi kanan, 7 rambu ekuasi kiri dan 2 rambu evakuasi dua sisi,” paparnya.
Nugroho mengatakan, masyarakat Desa Clering perlu memahami secara jelas maksud dan fungsi dari rambu-rambu tersebut. Hal itu guna mengoptimalkan upaya mitigasi bencana yang dilakukan BPBD Jepara.
“Kami harap masyarakat benar-benar memahami dan menaati kebaradaan rambu-rambu tersebut, sehingga apa yang telah diupayakan dalam hal mitigasi bencana dapat berjalan baik,” ungkapnya.
Nugroho menjelaskan, dari 24 rambu tersebut, terdapat empat rambu titik kumpul yang perlu diketahui dan diingat masyarakat Clering, Donorojo.
“Harus diingat, rambu titik kumpul ada di SD Clering 2, MTs Nurul Huda, Balai Desa Clering dan Rumah Bapak Petinggi Clering di RT 2 RW 1,” paparnya.
“Jadi jika sewaktu-waktu ada bencana yang mengancam, warga Clering bisa kumpul di titik-titik tersebut, agar memudahkan evakuasi dan penanganan dampak risiko di lapangan,” imbuhnya.
Adapun untuk menuju lokasi titik kumpul, lanjutnya, warga bisa mengikuti arahan rambu evakuasi yang telah dipasang.
“Bisa diikuti jalur yang diarahkan dari rambu evakuasi, itu agar memudahkan warga dalam upaya penyelamatan apabila terjadi situasi darurat,” katanya.
Selain lokasi titik kumpul, BPBD Jepara juga berharap warga sekitar mematuhi rambu larangan buang sampah yang telah dipasang.
Terdapat empat rambu buang sampah yang telah dipasang. Di antaranya ada di Sungai Rantiyah (perbatasan Desa Clering dan Desa Ujungwatu/Jembatan Tempel, dukuh Tawangrejo), Sungai Ngasem RT 2 RW 2, Sungai Wirungan RT 3 RW 6 dan Sungai Clering RT 2 RW 4.
“Harus ditaati betul. Apalagi wilayah Clering sering terjadi banjir. Jadi optimalisasi fungsi sungai harus dimaksimalkan. Tidak penuh dengan sampah dan bisa memudahkan aliran air, jadi tidak menggenang di pemukiman,” paparnya. [Adv-Teras Merdeka]