Teras Merdeka – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengungkapkan ada lebih dari 40 bencana alam yang terjadi di wilayahnya, di triwulan pertama tahun 2024.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, kejadian bencana tersebut tersebar di 12 wilayah kecamatan. Di antaranya yaitu wilayah Donorojo, Keling, Kembang, Bangsri, Mlonggo, Pakisaji, Jepara, Tahunan, Batealit, Pencangaan, Mayong, dan Kedung.
“Kejadian paling sering yaitu pohon tumbang, ada lebih dari 20 kejadian, dan angin puting beliung,” ungkapnya kepada Teras Merdeka.
Menurut Arwin, cuaca ekstrem di masa triwulan pertama tahun 2024 membuat wilayah Jepara menerima dampak bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi.
“Di bulan-bulan awal tahun memang cukup rawan untuk bencana hidrometeorologi. Terlebih dengan struktur wilayah yang cukup kompleks, mulai dari pesisir hingga pegunungan,” jelasnya.
Selain pohon tumbang dan angin puting beliung, lanjutnya, wilayah Kabupaten Jepara juga sempat mengalami peristiwa tanah longsor dan banjir.
“Ada tiga peristiwa tanah longsor, di daerah Kecamatan Kedung, Mayong, dan Pencangaan. Kalau banjir terjadi di daerah Donorojo,” paparnya.
Arwin menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk selalu memitigasi bencana lebih cepat dan optimal.
“Tentu kita selalu berupaya bergerak cepat untuk penanganan bencana, tapi kita juga perlu upaya mitigasi kebencanaan menjadi lebih baik lagi,” tegasnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk selalu melaporkan apabila ada tanda-tanda bencana di wilayahnya. Hal itu guna memudahkan BPBD Jepara dalam upaya tanggap bencana dan meminimalisir dampak risiko di lapangan.
Sebagai informasi, masyarakat bisa menghubungi BPBD Jepara terdekat apabila ada tanda-tanda bahaya. Bisa juga mengontak langsung ke nomor (WA) 08112766451 atau update peristiwa melalui akun medsos @BPBD JEPARA (Instagram dan Facebook). [Adv-Teras Merdeka]