Teras Merdeka – Harga beras di Tanah Air sepanjang tahun 2023 mengalami kenaikan hingga 21 persen. Kondisi ini membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani turut memberikan komentarnya.
Menurut Sri Mulyani, kenaikan harga beras tersebut turut menyumbang inflasi bahan makanan pokok lainnya.
“Harga beras kita di dalam negeri naik 21 persen, harga cabai juga mengalami kenaikan, bawang putih juga naik. Ini berkontribusi terhadap inflasi yang berasal dari pangan atau volatile food,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Jumat (15/12/2023).
Diketahui, harga beras belakangan ini berada di level Rp 13 ribu hingga Rp 16 ribu per kg, tergantung kualitasnya. Kemudian harga cabai rawit merah juga kian meroket. Harganya tercatat menyentuh Rp 100 ribu per kg.
Sementara itu, angka inflasi pada November 2023 tercata sebesar 2,86 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan inflasi bulanan terealisasi 0,38 persen.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan harga sejumlah komoditas global malah turun sejak awal tahun. Hal itu tak lepas dari ketegangan geopolitik yang tengah terjadi.
Berdasarkan catatannya, harga beras turun 6,5 persen, kedelai 5 persen, gandum 23,4 persen, dan minyak sawit mentah 14,8 persen.
Selain itu, harga batu bara juga turun 63 persen sejak awal tahun. Lalu, minyak mentah turun 14 persen dan natural gas liquids turun 43,7 persen.
“Secara keseluruhan atau umum beberapa komoditas penopang bagi ekonomi menunjukkan koreksi signifikan,” pungkasnya.