Teras Merdeka – Fenomena Bulan Purnama super (Supermoon) akan menghiasi langit malam ini, Selasa (1/8/2023). Sebenarnya, apa yang membedakan Supermoon dengan Bulan Purnama biasanya?
Diketahui, Supermoon mengorbit Bumi lebih dekat dibandingkan rata-rata Bulan biasanya. Posisi ini yang membuat Supermoon tampak sedikit lebih besar dan lebih terang. Hal itu terjadi karena Bulan memiliki orbit elips Bumi.
Mengutip Live Science, jarak rata-rata perigee dan apogee masing-masing dapat berkisar 363.400 hingga 405.500 kilometer.
Sebenarnya, perbedaan ukuran antara Supermoon dan Bulan Purnama biasa tidak langsung terlihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, fenomena ini masih bisa dapat dilihat langsung oleh mata manusia.
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin mengungkapkan, fenomena antariksa itu sama seperti ketika melihat fenomena Bulan Purnama biasa.
“Supermoon adalah purnama terdekat, sehingga ukurannya lebih besar dari rata-ratanya. Mengamati Supermoon sama dengan mengamati purnama biasa,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (31/7/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa fase purnama meupakan kondisi di saat seluruh permukaan bulan yang menghadap ke Bumi memantulkan cahaya Matahari. Di mana jarak antara Bumi dan Bulan saat itu mencapai 357.528 kilometer.
Menurutnya, masyarakat dapat melihat langsung fenomena Supermoon tanpa alat penglihatan tambahan dan bisa diamati sepanjang malam. Fenomena Supermoon ini bisa dilihat semenjak matahari terbenam dan Bulan mulai terlihat di ufuk timur hingga menjelang terbenam di ufuk barat saat pagi hari.
Fenomena Supermoon akan berlangsung di Indonesia pada Rabu (2/8/2023) mulai pukul 01.31 WIB, 02.31 WITA, dan 03.31 WIT.
Selain itu, Bulan Purnama Agustus dikenal sebagai Sturgeon Supermoon merupakan yang pertama dari dua Bulan Purnama pada bulan Agustus. Bulan ini akan lebih terang 99 persen ketika terbit di timur saat senja, berlawanan dengan Matahari terbenam.
Adapun pada puncaknya, Supermoon akan berada pada 357.311 kilometer dari pusat Bumi, menjadikannya Supermoon terbesar kedua di tahun 2023. Sturgeon Supermoon ini disebut bakal memiliki ukuran serupa dengan Bulan Purnama Super yang akan terjadi 30 Agustus nanti.