Teras Merdeka – Departemen Kesehatan New Mexico (DOH), mengumumkan adanya penemuan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) akibat treatment facial vampire.
Terdapat tiga orang yang sudah diidentifikasi dalam kasus tersebut. Di mana ketiganya merupakan klien VIP spa Albuquerque New Mexico, Amerika Serikat (AS).
Diketahui, pasien tersebut bukanlah yang pertama kali didiagnosis. Pada tahun 2019, ada dua pasien lainnya yang juga dilaporkan tertular HIV setelah menerima facial vampir di spa tersebut.
Mengutip dari Columbia Skin Clinic, facial vampir dikenal juga sebagai facial plasma-rich protein (PRP). Yakni jenis prosedur kosmetik yang menggunakan darah pasien sendiri untuk mengurangi munculnya garis-garis wajah dan kerutan. Termasuk memudarkan kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Di mana prosedur itu dilakukan dengan mengambil sedikit darah dari pasien. Kemudian, dipisahkan bagian yang kaya protein dan trombosit. Lalu, dimasukkan kembali ke kulit, baik melalui microneedling, melibatkan banyak tusukan kecil di dahi dan pipi, atau dengan menyuntikkan darah ke dalam kulit seperti filler.
“Sangat penting bagi kami untuk menyebarkan berita dan mengingatkan orang-orang yang menerima segala jenis suntikan terkait layanan yang disediakan di spa untuk datang untuk tes (HIV) gratis dan rahasia,” ungkap dokter Laura Parajon, wakil sekretaris DOH, dikutip dari Insider yang dikutip oleh detik.com, Rabu (12/07/2023).
Saat ini, spa tersebut dikabarkan sudah ditutup pada September 2018. Sedangkan pemilik spa, Maria Ramos de Ruiz, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara pada Juni 2022.