• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Menengok Keterwakilan Perempuan Setiap Pemilu

Pentingnya Keterwakilan Perempuan dalam Merumuskan Kebijakan

Teras Merdeka by Teras Merdeka
11/05/2023
Menengok Keterwakilan Perempuan Setiap Pemilu

Ilustrasi: Keterwakilan perempuan dalam politik/Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 376

Teras Merdeka – Baru-baru ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat gelombang protes dari sejumlah pihak terkait pembatasan jumlah calon legislatif (caleg) perempuan untuk Pemilu 2024, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, jatah kursi perempuan sebagai caleg ditetapkan sebanyak 30 persen. Penetapan ini sudah ada sejak masa Reformasi yang termaktub dalam undang-undang Pasal 8 ayat (2) tentang aturan teknis penghitungan dari Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023.

Dalam peraturan tersebut, memberlakukan pembulatan ke bawah apabila perhitungan 30 persen keterwakilan perempuan dari total bakal caleg yang dibutuhkan, dan menghasilkan angka desimal kurang dari koma lima.

Sebagai contoh, apabila di suatu daerah pemilihan dibutuhkan delapan bakal caleg, maka 30 persen keterwakilan perempuan semestinya adalah 2,4 orang.

Namun karena angka desimalnya kurang dari koma lima, maka di dapil tersebut hanya ada dua bakal caleg perempuan yang memenuhi syarat.

Peraturan ini berbeda dengan peraturan KPU sebelumnya. Di mana diberlakukan pembulatan ke atas, sehingga dalam kasus tadi, keterwakilan perempuan semestinya bisa menjadi minimal tiga orang.

Hal tersebut juga mendapat atensi dari mantan komisioner KPU, Ida Budhiati dalam konferensi persnya di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat. Menurutnya, penghitungan tersebut menjadi bentuk pelanggaran terhadap hak polirik perempuan.

“Kalau pembulatan ke bawah, yang terjadi adalah pelanggaran terhadap hak politik perempuan. Undang-Undang kan menyebutnya ‘paling sedikit’ 30 persen, kalau lebih ya lebih bagus. Ini berdampak pada hilangnya hak politik perempuan,” ungkpanya, dikutip dari bbc.com, Kamis (11/6/2023).

Oleh karena banyak pihak yang memprotes hal tersebut, KPU akhirnya akan mengubah peraturan yang ada. Diketahui, dalam waktu dekat, KPU akan mengubah Pasal 8 ayat (2) tentang aturan teknis penghitungan dari Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023

Di mana yang semula penghitungannya dibulatkan ke bawah, akan diubah menjadi pembulatan ke atas.

Partisipasi Perempuan dalam Pemilu dari Tahun ke Tahun

Menurut catatan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, aspirasi jumlah kursi perempuan sebanyak 30 persen di lembaga legislatf, muncul setelah hasil Pemilu 1999. Saat itu, menjadi momen pemilu demokratis pertama di Indonesia usai Reformasi. Di mana perempuan hanya berhasil menduduki 9 persen kursi di DPR.

Padahal pada pemilu-pemilu sebelumnya di era Orde Baru, jumlah perempuan di lembaga itu tidak pernah kurang dari dua digit.

Afirmasi tersebut, untuk pertama kalinya diteguhkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003, yang mewajibkan kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam susunan daftar calon anggota legislatif.

Adapun persentase keterwakilan caleg perempuan pun terus meningkat sejak saat itu. Di antaranya yaitu 29 persen pada 2004, 33,6 persen pada 2009, 37,6 persen pada 2014, dan 40 persen pada 2019.

Meskipun begitu, jumlah caleg perempuan yang berhasil menduduki kursi di parlemen belum pernah mencapai 30 persen.

Pada 2004, jumlahnya hanya 11,8 persen, lalu 18 persen pada 2009, 17 persen pada 2014, dan 20 persen pada 2019. Padahal, jumlah pemilih perempuan sejak Pemilu 2004 tidak pernah kurang dari 49 persen.

Pentingnya Keterwakilan Perempuan dalam Merumuskan Kebijakan

Sejumlah politisi, khususnya politisi perempuan menilai berkurangnya jaminan soal keterwakilan perempuan dapat menghambat upaya untuk mengarusutamakan perspektif gender dalam berbagai kebijakan.

Misalnya saja terkait disahkannya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, pembahasan Rancangan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga, serta Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak.

Di mana pengesahan UU tersebut sudah pasti tak lepas dari keberadaan para perempuan yang duduk di kursi strategis dalam pengambilan kebijakan.

Namun, keberadaan perempuan tidak hanya mengambil persperktif dalam isu terkait perempuan saja, tetapi juga dibutuhkan dalam isu-isu lainnya.

Keberadaan perempuan menjadi penting dalam pengambilan kebijakan terutama karena perempuan dinilai bisa melihat permasalahannya lebih detil. Terutama karena perempuan berhubungan langsung dengan level mikro.

Namun dalam kenyataannya, sejumlah politisi juga menganggap bahwa keberadaan perempuan di parlemen yang masih belum dianggap sebagai subjek. Terlebih, dalam politik, seringkali diwibawakan sebagai di area maskulin.

Akan tetapi, bukan tidak mungkin jika pandangan tersebut akan berubah seiring waktu serta pembaharuan yang lebih baik dalam proses pengambilan kebijakan.

Tags: Keterwakilan PerempuanKursi PerempuanPartisipasi PerempuanPengambilan KebijakanPeran PerempuanPeraturan KPUSejarah Perempuan di PolitikSetiap Pemilu
Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

Rahayu Saraswati Mundur, Koordinator Rembuk Pemuda DIY Kehilangan Legislator Representasi Anak Muda
Politik

Rahayu Saraswati Mundur, Koordinator Rembuk Pemuda DIY Kehilangan Legislator Representasi Anak Muda

13/09/2025
Aktif Perjuangkan Suara Anak Muda, Mantan Presiden BEM Unissula Sayangkan Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI
Politik

Aktif Perjuangkan Suara Anak Muda, Mantan Presiden BEM Unissula Sayangkan Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI

12/09/2025
Melawan Hukum Alam: Entropi dan Krisis Makna Keberadaan
Analisa

Melawan Hukum Alam: Entropi dan Krisis Makna Keberadaan

25/08/2025
Tiga Besar Calon Sekda Jepara Disahkan, Siap Masuk Tahap Verifikasi BKN dan Kemendagri
Berita

Tiga Besar Calon Sekda Jepara Disahkan, Siap Masuk Tahap Verifikasi BKN dan Kemendagri

03/07/2025
Next Post
Langkah Pemkab Jepara untuk Bereskan Tambak Udang dari Karimunjawa

Langkah Pemkab Jepara untuk Bereskan Tambak Udang dari Karimunjawa

TERBARU.

Sudaryono Beri Arahan Kader Gerindra Jateng Soal Program MBG Hingga Ketahanan Pangan

Kader Gerindra Jateng Kompak Teriakkan Prabowo Subianto Presiden 2 Periode

04/10/2025
Sudaryono Beri Arahan Kader Gerindra Jateng Soal Program MBG Hingga Ketahanan Pangan

Sudaryono Beri Arahan Kader Gerindra Jateng Soal Program MBG Hingga Ketahanan Pangan

04/10/2025
Sosialisasi MBG di Cianjur, Neng Eem Tegaskan Program Ini Investasi Jangka Panjang Bangsa

Sosialisasi MBG di Cianjur, Neng Eem Tegaskan Program Ini Investasi Jangka Panjang Bangsa

03/10/2025
Sosialisasi dan Pelatihan UMKM dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis di Medan

Sosialisasi dan Pelatihan UMKM dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis di Medan

01/10/2025
UMKM Bali Dilibatkan Aktif dalam Rantai Pasok Program MBG

UMKM Bali Dilibatkan Aktif dalam Rantai Pasok Program MBG

27/09/2025

TERPOPULER.

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

11/10/2024
Masuk ke Resor Mewah di AS, Seekor Beruang Disuntik Mati Petugas

Masuk ke Resor Mewah di AS, Seekor Beruang Disuntik Mati Petugas

05/11/2023
Program MBG Disosialisasikan ke Masyarakat Bandar Lampung untuk Perluas Manfaat Gizi

Program MBG Disosialisasikan ke Masyarakat Bandar Lampung untuk Perluas Manfaat Gizi

25/09/2025
Respons AFC Usai Kontroversi Wasit Pertandingan Indonesia Vs Bahrain

Respons AFC Usai Kontroversi Wasit Pertandingan Indonesia Vs Bahrain

13/10/2024
Program Strategis MBG, UMKM Sleman Siap Jadi Garda Depan Pangan Bergizi

Program Strategis MBG, UMKM Sleman Siap Jadi Garda Depan Pangan Bergizi

30/05/2025
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved