Teras Jateng – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menunjukkan, kenaikan harga daging ayam dan tarif angkutan antarkota selama Ramadhan menjadi salah pemicu inflasi di wilayah ini. Di mana jumlah inflasinya mencapai 0,28 persen selama April 2023.
Kepala BPS Jawa Tengah, Dadang Hardiawan dalam siaran persnya mengatakan, inflasi terjadi di enam daerah. Khususnya di tempat dilakukannya survei harga kebutuhan pokok.
“Bertepatan dengan Ramadhan terdapat peningkatan permintaan terhadap kebutuhan pokok serta kenaikan tarif transportasi,” ungkapnya, Selasa (2/45/2023).
Ia juga menyebutkan, dari 11 kelompok pengeluaran, 10 kelompok di antaranya mengalami kenaikan harga sehingga memicu inflasi.
Kenaikan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, ia melanjutkan, memberi kontribusi terbesar terhadap terjadinya inflasi yang mencapai 0,17 persen.
Dadang menjelaskan, kenaikan tarif angkutan antarkota ketika masa mudik Lebaran juga menjadi pendorong terjadinya inflasi.
“Kenaikan harga daging ayam terjadi karena meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Idul Fitri,” paparnya.
Meskipun begitu, terdapat penurunan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok yang menahan laju inflasi. Seperti cabai rawit, cabai merah, telur ayam, serta harga tiket pesawat udara
Sementara dari enam kota besar di Jawa Tengah, ia menambahi, seluruhnya mengalami inflasi.
Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kudus yang mencapai 0,34 persen, sedangkan inflasi terendah masing-masing terjadi di Semarang, Solo dan Purwokerto yang mencapai 0,27 persen.