Teras Jepara – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok aman menjelang Idulfitri. Penegasan itu disampaikan dalam dialog interaktif di LPPL Radio Kartini Fm, Selasa (11/4/2023).
Adanya Kenaikan harga jelang momen hari raya, menurutnya, suatu hal yang wajar di semua daerah.
Namun, Edy melanjutkan, pemerintah terus berupaya menekan kenaikan itu agar tidak terlalu melambung.
“Pemerintah sudah memikirkan skemanya, sesuai kemampuan masyarakat,” ujarnya.
Adapun kenaikan harga-harga saat momen Lebaran, menurut Penjabat Bupati, masih terjangkau daya beli masyarakat. Pihaknya pun menjamin ketersediaan barang di pasaran.
Jika kenaikan harga-harga komoditas pangan sudah di atas daya beli masyarakat, pemerintah akan melakukan upaya intervensi. Seperti pemberian bantuan sosial, operasi pasar, hingga menyelenggarakan pasar murah.
“Kita terus cek kondisi di lapangan,” paparnya..
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, membaiknya daya beli masyarakat Jepara banyak dipengaruhi membaiknya tingkat perekonomian. Termasuk menurunnya angka kemiskinan di Bumi Kartini.
Kondisi Inflasi Jelang Lebaran
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko mengikuti secara daring Rapat Koordinasi Penanggulan Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian beserta sejumlah jajaran terkait, Senin (10/3/2023).
Tak sendiri, Edy didampingi oleh jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara serta beberapa perwakilan forkompinda. Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Command Center, Setda Jepara, Jawa Tengah.
Melalui rapat tersebut, Edy menerangkan apa yang disampaikan oleh Mendagri. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 8 dari 24 diantara negara G20.
Tingkat inflasi Indonesia secara tahun ke tahun dari Maret 2023 terhadap Maret 2022 turun dari 5,47 menjadi 4,97. Di mana targetnya, inflasi bisa tetap terjaga di angka 3-4 persen.
“Tadi sudah dijelaskan, dengan capaian ini, kiranya cukup baik,” ungkapnya menyampaikan.
Meskipun begitu, beberapa komoditas juga disinggung terkait penyumbang peningkatan inflasi dari bulan Maret 2023 terhadap Februari 2023 sebesar 0,18 persen.
Salah satu penyumbang inflasi tertinggi ialah tarif angkutan udara sebesar 0,03 persen.
Kemudian, komoditas lain yang menyumbang inflasi secara berturut-turut yakni beras, bensin, cabai rawit, dan rokok kretek filter dengan presentase antara 0,02-0,03 persen.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Putranto memaparkan bahwa dari 10 komoditas yang dipantau. Salah satunya komoditas pangan strategis seperti beras. Secara umum, ada dua tren harga yang terjadi yaitu naik dan turun.
“Beras terpantau masih sedikit naik dari 12.504 menjadi 12.525. Kemudian tepung terigu naik dari 13.514 menjadi 13.551 karena menjelang lebaran banyak yang membuat kue kering,” ungkap Putranto dalam rapat tersebut. [ADV-TM]