Teras Merdeka – Perusahaan milik Elon Musk yang mengerjakan implan otak, Neuralink semakin serius untuk menguji coba chip ke otak manusia, Selasa (28/3/2023).
Perusahaan tersebut saat ini tengah mendekati salah satu pusat bedah saraf terbesar di Amerika Serikat (AS) untuk menjadi mitra uji klinisnya.
Pada awal tahun 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menolak permohonan untuk maju ke uji coba manusia.
Menurut laporan Reuters, alasan penolakan dikarenakan adanya masalah keamanan utama.
Namun dalam laporan terbaru, Neuralink disebutkan telah berbicara dengan Barrow Neurological Institute, organisasi penelitian di Phoenix Arizona untuk membantu melakukan uji coba pada manusia.
Dalam laporan tersebut, pembicaraan mungkin bisa tidak berujung positif. Sumber juga menyatakan bahwa Neuralink juga membahas kemitraan dengan pusat lain.
Meski begitu, perwakilan Neuralink tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar atas kabar tersebut.
Termasuk juga Direktur Pusat Neuromodulasi dan Program Residensi Bedah Saraf Barrow, Fransisco Ponce yang turut menolak berkomentar mengenai Neuralink.
Akan tetapi, Reuters mencatat bahwa Barrow memiliki posisi tawar yang baik. Apalagi lembaga itu mempunyai rekam jejak yang panjang di lapangan terkait industri tersebut.
Diketahui, Barrow sebelumnya telah membantu menstandardisasi operasi implan otak di mana pasien tetap tidur. Ponce juga mengatakan, langkah tersebut bisa membuatnya diterima oleh banyak orang.
Perangkat yang ditanamkan Barrow berbeda dari Neuralink.
Di mana perangkat yang ditanam lembaga itu merupakan perangkat stimulasi otak dalam. Bahkan telah menerima persetujuan FDA tahun 1997 untuk membantu mengurangi tremor Parkinson dan ditanamkan pada lebih dari 175 ribu pasien.
Sementara itu, FDA juga menolak mengomentari teekait upaya Neuralink untuk mengimplan chip ke otak manusia.