Teras Kedu – Wali Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah, Muchamad Nur Aziz memaparkan tujuh prioritas pembangunan di wilayahnya. Poin tersebut yang nantinya akan menjadi program utama di tahun 2024 mendatang.
Dari ketujuh program yang dipaparkan di antaranya yaitu, penguatan peran masyarakat sebagai mitra, perluasan perlindungan sosial dalam penanganan fakir miskin, dan penguatan daya saing daerah. Termasuk juga ada pemantapan ketahanan sosial budaya dan toleransi masyarakat agar pembangunan kota ini pada tahun 2024 lebih terarah.
“Prioritas lainnya adalah perwujudan layanan publik prima, penguatan dan pengembangan kawasan strategis, serta pemantapan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia,” jelas Aziz dalam siaran persnya, Senin (27/3/2023).
Ia menyampaikan hal tersebut pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kota Magelang pada tahun 2024, di Pendopo Pengabdian Kota Magelang.
Sebagai upaya untuk memastikan fokus tersebut dapat berjalan efektif dan efisien, Nur Aziz memandang perlu satu mekanisme klasterisasi prioritas.
Kemudian, dari tujuh fokus prioritas, dikelompokkan menjadi dua klaster prioritas. Klaster penanggulangan kemiskinan dan klaster peningkatan daya saing daerah.
Melalui implementasi sembilan program unggulan, ia meyakini bahwa visi Kota Magelang Maju, Sehat, dan Bahagia dapat terwujud. Terutama dengan semangat kolaborasi dan kerja sama semua pihak. Baik dari pemerintah dan seluruh aktor pembangunan, termasuk pengusaha, akademikus, dan masyarakat.
Ia menyebutkan, angka kemiskinan pada tahun 2022 sebesar 7,1 persen. Persentase penduduk miskin pada tahun 2024 ditargetkan pada kisaran 7—6.36 persen.
Target tersebut memerlukan komitmen berbagai pihak dan berbagai urusan. Terlebih hal itu menyangkut masalah kemiskinan yang harus ditangani secara komprehensif dan integral.
“Dengan pertumbuhan ekonomi 5,77 persen pada tahun 2022, kita pacu sehingga angka pertumbuhan ekonomi 5,13-5,36 persen dapat tercapai pada tahun 2024,” ujarnya.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka juga didorong untuk berkurang dari posisi saat ini yakni 6,71 persen menuju ke 5,8 persen.
Pihaknya juga menargetkan indeks pembangunan manusia meningkat dari 80,39 persen menjadi 81,94 persen.
Dalam penyampaian Pokok-pokok Pikiran (Pokir) DPRD, Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno mengatakan bahwa sampai dengan tahun 2022 atau tahun ke-2 pelaksanaan RPJMD 2021—2026, capaian visi dan misi tujuan dan sasaran daerah Kota Magelang telah tampak hasilnya.
Mulai dari hasil yang berupa output kegiatan maupun outcome dari program pembangunan.
Mengingat RKPD 2024 merupakan rencana kerja tahun ke-3 dari RPJMD, ia mengatakan, lazimnya tahun ketiga merupakan tahun tahapan pemantapan untuk percepatan mencapai visi dan misi daerah.
Oleh sebab itu, arah kebijakan pembangunan tahun tersebut hendaknya mendasarkan pada upaya percepatan penyelesaian/pemenuhan tujuh isu-isu strategis daerah.
“Berdasarkan identifikasi masalah pembangunan kota, hasil reses DPRD dan analisis data lapangan, menyimpulkan bahwa fokus dan isu strategis pembangunan Kota Magelang pada tahun 2024 masih cukup relevan sesuai dengan arahan RPJMD 2021—2026,” jelasnya.