Teras Merdeka – Pembahasan soal Tesla berinvestasi di Indonesia sudah digaungkan sejak beberapa tahun belakangan. Akan tetapi, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu justru membuka kantor di Malaysia tahun ini.
Hal itu memunculkan tanda tanya. Sebenarnya sudah sampai mana proses investasi Tesla di RI? Apakah cuma sebatas wacana belaka?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pembicaraan rencana investasi Tesla masih berjalan.
Meski begitu, ia enggan merinci informasinya karena terikat dengan NDA (non-disclosure agreement/perjanjian kerahasiaan).
“Kita masih NDA, tapi saya bisa katakan kita punya kemajuan yang sangat maju,” ungkap Luhut sebagaiman dilansir dari CNBC Indonesia pada Sabtu (25/3/2023).
Bahkan, ia juga enggan menjawab ketika ditanya mengenai potensi Tesla membangun pabrik di RI. Luhut hanya menjawab bahwa saat ini, proses pembicaraan terus berlangsung.
“Ya saya kan sudah jawab itu, saya masih terikat NDA,” tegas Luhut.
Ketika proses negosiasi Tesla terlihat masih berjalan di tempat dalam 3 tahun terakhir, pabrikan lain justru yang lebih getol untuk ikut serta masuk ke dalam industri kendaraan di RI.
Ada yang baru membangun, tetapi ada juga yang sudah mengekspansi.
“Hyundai sudah (berencana bangun pabrik baru). Wuling kan kita lihat memang bagus. Satu lagi target BYD, kita harapkan bisa masuk,” jelas Luhut.
Keseriusan Tesla dalam berinvestasi di Indonesia kembali mengemuka setelah pabrikan itu justru membuka kantor di negeri tetangga, Malaysia.
Hal tersebut terungkap dalam cuitan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz di akun Twitternya.
Tak hanya itu, Malaysia juga akan mengizinkan Tesla mengimpor ke Negeri Jiran. Termasuk membuka showroom, pusat servis dan jaringan “supercharger“.
“Malaysia welcomes @Tesla,” cuit Zafrul.