Teras Merdeka – Produksi rokok pada Februari 2023 atau sebulan menjelang Ramadan terus melonjak, Senin (20/3/2023).
Menurut data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, produksi rokok pada Februari 2023 menembus 24,32 miliar batang.
Jumlah tersebut melonjak 55,9 persen, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
Produksi rokok pada Februari 2023 juga meningkat 7,18 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Secara keseluruhan, produksi rokok pada Januari-Februari 2023 mencapai 39,92 juta ton. Jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga 3,61 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara historis, produksi rokok memang melonjak sebulan sebelum Ramadan. Kemudian akan mencapai puncaknya selama Ramadan.
Selain karena konsumsi yang meningkat, produsen rokok juga akan mengejar produksi selama Ramadan karena pabrik ditutup selama libur cuti bersama Lebaran.
Sebagai catatan, Ramadan tahun ini diperkirakan akan berlangsung pada 23 Maret hingga 22 April 2023.
Pada 2022, Ramadan jatuh pada 2 April-1 Mei. Produksi rokok Maret 2022 melesat hingga 107,8 persen (mtm).
Rokok menjadi salah satu produk konsumer yang paling banyak diminati warga Indonesia.
Bahkan, di sejumlah wilayah, rokok dipakai sebagai ‘hantaran’ untuk sanak keluarga ketika bersilaturahmi salama Lebaran.
Dengan faktor tersebut, tentu tidak mengherankan apabila produksi rokok terus melesat menjelang Puasa dan Lebaran.