Teras Merdeka – Pada tahun 2022 kemarin, Indonesia mendapatkan durian runtuh dari hilirisasi nikel. Di mana tercatat, nilai ekspornya mencapai US$ 33,8 miliar atau setara dengan Rp 519 triliun (kurs Rp15.365 per US$).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini Indonesia bisa mengekspor besi dan baja, bukan bijih nikel lagi.
“Keberhasilan ini terwujud karena keteguhan Presiden Jokowi untuk tetap melanjutkan kebijakan hilirisasi industri, dalam mengolah raw material di dalam negeri. Terutama untuk nilai tambah yang lebih tinggi,” katanya sebagaimana keterangan dalam infografis yang dibagikan CNBC Indonesia, Senin (20/3/2023).
Selain itu, Indonesia juga menargetkan di tahun 2025, sudah mampu memproduksi baterai lithium sendiri.
Kemudian di tahun 2027/2028, Indonesia bisa menjadi produsen baterai lithium terbesar ke tiga di dunia.
“Akan ada investasi US$ 31,9 miliar untuk pengembangan supply chain industri baterai di Indonesia hingga tahun 2026,” terangnya.