Teras Soloraya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah, menemukan dua pasien yang positif difteri. Suspek ditemukan pada Februari 2023, dan satu diantaranya meninggal dunia.
“Kasusnya sudah terjadi pada pertengahan Februari lalu. Pasien sempat dirawat di RS Kustati,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, Tenny Setyoharini, Selasa (7/3/2023).
Ia juga menyebutkan, dua pasien tersebut merupakan saudara kandung. Pasien pertama yang meninggal dunia berusia sekitar 8 tahun, sedangkan pasien kedua berusia sekitar 11 tahun.
Pada saat masuk ke rumah sakit, ia menjelaskan, kondisi pasien pertama cukup parah hingga akhirnya tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, pasien kedua sempat dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo. Saat ini, pasien sudah dinyatakan sembuh.
“Yang meninggal dunia itu terlambat dibawa ke RS. Dia gejalanya batuk dan panas. Waktu diperiksa ada selaput putih keabu-abuan di tenggorokan,” katanya.
Kemudian ia mengungkapkan bahwa mulai Senin (13/3/2023), pihaknya menjadwalkan imunisasi. Khususnya pada kontak erat pasien difteri yang ditemukan dirawat di rumah sakit di Solo.
“Kami siapkan pemberian imunisasi pada kontak erat pasien difteri tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Kontak erat kami peroleh dari hasil tracing pasien tersebut,” jelasnya.
Meskipun pasien merupakan warga Kabupaten Sukoharjo, ia melanjutkan, namun perawatan dilakukan di rumah sakit Solo. Diketahui, kedua pasien juga bersekolah di Solo.
Sebelumnya, pihak DKK Surakarta sudah melakukan tracing ke kontak erat pasien, termasuk teman-teman sekolahnya.
Hal ini dilakukan mengingat penyakit tersebut dapat menular lewat kontak erat dan droplet.
“Anak-anak yang merupakan teman pasien juga diberi obat. Hasilnya hingga tujuh hari tidak ditemukan gejala difteri pada anak-anak kontak erat lain,” tuturnya.