Teras Merdeka – Model asal Hong Kong, Abby Choi dibunuh dan dimutilasi pada Jumat, 24 Februari 2023. Mantan suami Abby Choi dan ayahnya telah didakwa sebagai membunuh perempuan berusia 28 tahun tersebut.
Melansir pemberitaan The Sun pada Senin (27/2/2023), peristiwa terjadi ketika polisi menemukan jenazah Abby Choi yang hilang di lemari es, di sebuah flat yang disewa oleh mantan ayah mertuanya di Hong Kong.
Polisi juga menemukan cipratan darah yang tercecer di lantai.
Dalam penemuan tersebut, polisi berhasil mengumpulkan dua kaki di lemari es beserta kartu identitas korban, kartu kredit, dan barang-barang lainnya.
Bahkan, polisi setempat menyebutkan bahwa rumah yang terletak di desa Lung Mei, sebuah desa tepi pantai sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota tersebut seperti rumah penjagalan.
Lantaran di dalamnya, polisi menemukan gergaji listrik dan penggiling daging yang digunakan untuk memotong daging manusia.
Kemudian, pada Minggu (26/2/2023), polisi menemukan lebih banyak bagian tubuh. Termasuk bagian kepala dan beberapa tulang rusuk di dalam panci sup yang diambil dari rumah tersebut.
South China Morning Post melaporkan, mantan suami Abby, Alex Kwong, kini telah didakwa membunuh bersama ayah dan kakak laki-lakinya (31).
Polisi menangkap mantan suami Abby, Kwong (28) pada Sabtu (25/2/2023), ketika berusaha melarikan diri dari kota dengan menggunakan speedboat.
Kwong dijerat dengan sekitar 50.000 Poundsteling atau setara Rp 912 juta rupiah, termasuk sejunlah jam tangan mewah senilai lebih dari 400.000 Poundsterling atau sekitar Rp 7,2 miliar.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, kasus pembunuhan tersebut ternyata melibatkan satu keluarga mantan suami Abby. Di mana ibu dari Kwong, turut terlibat di dalam kasus tersebut.
Ibu Kwong sementara itu dituduh telah memutarbalikkan jalannya keadilan.
Keempatnya akan hadir di Pengadilan Kota Kowloon pada Senin hari ini.
Inspektur Polisi, Alan Chung mengatakan, perempuan lain juga telah ditangkap yang berkaitan dengan pembunuhan Abby.
“Kami percaya semua tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan telah ditangkap,” katanya.
Polisi diketahui mencurigai mantan ayah mertua Abby yang mendalangi semuanya.
Pihak berwenang juga meyakini bahwa Abby berselisih soal keuangan dengan mantan suaminya dan keluarganya, atas properti senilai 100 juta dolar Hong Kong atau senilai Rp 194,5 miliar.
Di manarencananya, properties tersebut akan dijual oleh Abby.
“Kami percaya korban dan keluarga mantan suaminya memiliki banyak perselisihan keuangan yang melibatkan jumlah besar. Ada yang tidak puas dengan cara korban menangani asetnya, yang menjadi motif pembunuhan,” kata Chung.
Korban terakhir terlihat pada Selasa (21/2/2023) di distrik Tai Po, tempat ia ditemukan. Dia diduga terakhir terlihat oleh saudara laki-laki mantan suaminya, yang juga bekerja sebagai sopirnya.
Mutilasi
Polisi mengatakan, sebelumnya keluarga tersebut berbohong di dalam penyelidikan.
Rumah tersebut, baru-baru ini disewa dan tidak dilengkapi perabotan, menunjukkan bahwa rumah itu memang ditujukan untuk membuang jenazah Abby.
“Polisi juga telah menemukan bahwa flat itu diatur oleh pembunuh berdarah dingin dengan cermat. Alat-alat yang digunakan untuk memotong-motong tubuh manusia ditemukan di flat tersebut, antara lain penggiling daging, gergaji mesin, jas hujan panjang, sarung tangan, dan masker,” jelas Chung.
Dikutip dari CNA, ahli forensik menemukan kepala dan tulang rusuk saat memeriksa isi dari panci yang dibawa ke kamar mayat pada Sabtu (25/2/2023).
“Ketika kami menemukan dua panci berisi sup di lokasi kejadian, salah satu panci berukuran dalam 50 cm dan diameter 40 cm, hampir penuh dan tertutup lemak tebal. Ada beberapa wortel berwarna hijau dan oranye serta daging yang diyakini daging manusia,” jelasnya.
“Ahli forensik merekomendasikan agar kami tidak melakukan pemeriksaan apa pun di lokasi untuk menyimpan bukti, jadi kami memutuskan untuk memindahkan pot ke kamar mayat untuk pemeriksaan lebih lanjut,” lanjut Chung.
Adapun tulang manusia yang juga ditemukan di panci yang lebih kecil, akan dilakukan tes DNA dan catatan gigi untuk menentukan apakah jenazah itu milik Choi atau bukan.
Chung menjelaskan, sebuah lubang berukuran 6,5 cm kali 5,5 cm ditemukan di bagian belakang tengkorak.
Ahli forensik percaya bahwa itu akibat pukulan keras. Polisi akan melanjutkan pencarian bagian tubuh lain yang hilang. Termasuk badan dan tangannya.