Teras Jepara – PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) merencanakan untuk membangun pabrik garam di wilayah Kabupaten Jepara. Pembangunan ini diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan suplai garam, tetapi juga bisa membantu menyejahterakan masyarakat di wialayah tersebut.
Penata Kelola PM Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara, Endang Purwaningsih menjelaskan, rencana suplai bahan baku garam diharapkan bisa didirikan pabrik garam di Jepara.
Menurutnya, dengan melakukan pemberdayaan yang baik serta potensi bahan baku yang bagus, membuka peluang untuk pengembangan investasi.
“Potensi garam yang bagus di wilayah ini, membuat suplai bahan baku sangat dimungkinkan. Akan tetapi, kunci dari Industrialisasi garam juga harus mengingat tujuan untuk turut menyejahterakan masyarakat,” terangnya, Jumat (20/1/2023).
Sebagai informasi, pihak SPJT telah melakukan perundingan dengan DPMPTSP Kabupaten Jepara pada 17 Januari 2023 lalu. Hal ini guna menindaklanjuti proses periziinan pembangunan isdustri garam tersebut.
Selain pihak DPMPTSP dan PT. SPJT, pertemuan juga dihadiri oleh Bappeda Jepara, Dinas Perikanan, dan Ketua Koperasi Mina Barokah di ruang rapat MPP-DPMPTSP Jepara.
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Jepara, luas lahan tambak garam yang dimiliki mencapai 504,5 hektar. Di mana paling banyak berada di Kecamatan Kedung.
Kemudian pada tahun 2022, jumlah petambak garam mencapai 496 serta terdapat 36 kelompok usaha garam di wilayah Kabupaten Jepara.
Sementara untuk hasil panen, data dari Dinas Perikanan juga memaparkan bahwa dalam rentang waktu tahun 2011 hingga 2021, rata-rata tambak garam di Jepara menghasilkan hingga 40.000 ton garam.
Namun, ada penurunan tingkat produksi di tahun 2022. Para petani garam hanya bisa memanen hasil tambaknya selama dua bulan saja. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang meninggi.
Sehingga diharapkan, dengan adanya kerja sama industrialisasi garam tersebut, dapat meningkatkan produksi garam di Jepara. Terkhusus, juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Ketua Koperasi Mina Barokah, Shokib mengatakan, selama ini belum ada kerja sama kontrak dengan para pengusaha. Sehingga para petani mengelola dan mengembangkan tambaknya secara mandiri.
“Harapannya dari petambak garam, PT. SPJT dapat melakukan kerja sama dengan pihak koperasi, sehingga sirkulasi produksi yang sudah ada tetap bisa dikembangkan,” jelasnya.
Adapun untuk harga, petani juga mengharapkan ada kisaran harga yang sesuai. Selama ini, pemasaran garam dari wilayah Jepara sudah sampai hingga ke Pati, Lampung, Jakarta dan Cirebon.
“Karena potensinya bagus dan ada aglomerasi dengan Kabupaten Demak, aksesnya pun mudah,” katanya.
Sementara itu, dengan adanya rencana pembangunan pabrik garam ini, pihak PT. SPJT turut mengupayakan dukungan untuk peningkatan produksi garam di wilayah Jepara.
“Tentunya kami mendukung, kami membuka peluang kemungkinan kerja sama dengan koperasi garam di Kabupaten Jepara. Khususnya dalam hal suplai bahan baku garam dengan kualitas baik,” terang perwakilan tim dari PT SPJT, Eko di Jepara, Jumat (20/1/2023). [ADV-TM]