Teras Merdeka – Zulkifli, Founder dan CEO Zuliya Consulting dinyatakan lulus dalam Ujian Promosi Doktor Bidang Ilmu Manajeman Universitas Sultan Agung (Unisulla) Semarang. Ujian tersebut digelar secara terbuka di Aula Lantai 3 Fakultas Ekonomi Unissula Semarang, Kamis (26/01/2023).
Zulkifli dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan oleh tim penguji setelah mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Peran Energizing Ulul Albab Intelektual Dalam Meningkatkan Kinerja.”
CEO Zuliya Consulting itu telah promosi menjadi Doktor Ilmu Manajeman dengan konsentrasi Manajeman Strategik.
Lelaki 31 tahun asal Kabupayen Gayo Lues, Aceh saat ini memang dikenal aktif sebagai konsultan kebijakan pemerintahan.
Ia juga aktif sebagai Tenaga Ahli (Tim Pakar) DPRD Jawa Tengah dan peneliti Lembaga Penelitian PROGRESSIF (Professional Governance Suistainable Institute for Local Government).
Zulkifli memiliki semangat yang tinggi dalam mencari ilmu walaupun mendapat berbagai cobaan silih berganti.
Ketekunannya dalam belajar serta kegigihannya dalam berusaha menjadi motivasi bagi dirinya hingga berhasil menyelesaikan studi tingkat doktoral.
Dalam penelitian disertasinya, Zulkifli mengangkat tentang persoalan pemerintahan desa dengan latar belakang dua daerah. Yakni di Jawa Tengah, tanah perantauannya dan di Aceh, tanah kelahirannya. Dalam karya ilmiahnya, ia menegaskan pentingnya peran pemerintahan desa.
Menurutnya, desa merupakan pemerintahan paling kecil dan paling bawah, sehingga pemerintah desalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia menawarkan konsep baru untuk bisa mencegah adanya kesalahan tata pemerintahan di tingkat desa.
“Kalau di dalam laporan ICW, ada sekitar 500 kasus korupsi di desa. Itu yang menggerakkan saya membangun bahwa oh ada model baru nih yang bisa diterapkan untuk mengubah pola administrasi keuangan desa,” jelasnya di Aula Lantai 3 Fakultas Ekonomi Unissula Semarang, Kamis (26/1/2023).
Dalam disertasinya yang berjudul “Peran Energizing Ulul Albab Intelektual Dalam Meningkatkan Kinerja”, Zulkifli mencoba menawarkan sistem pencegahan terjadinya kesalahan dalam tata pemerintahan desa. Pencegahan ini dilakukan dari dalam diri atau individu.
“Prinsipnya tujuannya untuk bagaimana individu-individu di dalam pimpinan desa bisa lebih baik, terutama ada nilai-nilai takut dia sama Allah. Itu yang lebih penting,” kata lelaki yang pernah aktif dalam organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tersebut.
“Untuk penekanannya nanti di dalam penerapan-penerapan, baik itu melakukan perencanaan dan lain sebagainya. Terutama melibatkan masyarakat kemudian ada nilai-nilai ke-Islaman yang masuk ke dalam proses-proses ini, terutama integritas individunya,” ungkap Zulkifli.
Ia mengatakan, responden dalam penelitiannnya total mencapai 440 orang yang terbagi di dua wilayah yang tersebar di dua daerah. Di Jawa Tengah dan di Aceh masing-masing berjumlah 220 responden.
“Survei ada Margin Error dengan jumlah 10 persen, kami ambil margin error yang tertinggi,” ucap Zulkifli.
Menurutnya, model baru yang dia bangun tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja. Misalnya jika hari ini kinerjanya 10, apabila ditambah inject dengan konsep baru tersebut bisa naik menjadi 20 hingga 25.
Dalam momen tersebut, Zulkifli juga mendapatkan rekor pembuatan jurnal internasional terbanyak yang berasal dari Unissula Semarang. Ia berhasil menerbitkan total sembilan jurnal internasional yang terindek Scopus.
“Terkait jurnal terbanyak saya terima kasih, memang karena saya hobi nulis di pusat kajian PROGRESSIF. Memang saya banyak nulis sekarang ke dalam jurnal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar ilmu pengetahuan dan karya-karyanya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya pemikiran dan gagasannya dapat diterapkan untuk memberikan perubahan bagi masyarakat, termasuk di Aceh yang menjadi tanah kelahirannya.
“Harapan saya satu, secara implementatif bisa dijalankan, kemudian saya bisa lebih banyak lagi untuk melahirkan karya-karya. Insya-Allah kalau di Aceh kita hampir setiap tahun ada proses ke sana, setiap tahun saya ada menyumbang ide dan gagasan ke Aceh,” pungkas Zulkifli.