Teras Semarang – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman mengatakan, eksistensi perempuan memiliki peran yang signifikan dalam upaya mitigasi maupun penanggulangan pasca bencana.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema “Perempuan Tangguh dan Tanggap Bencana di Kecamatan Tugu”, di Aula Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang Barat.
Menurutnya, konstruksi sosial yang ber-mindset bahwa perempuan yang berkaitan dengan “Dapur, Sumur, dan kasur” harsu diubah. Kadar menjelaskan, peerempuan memiliki stratifikasi sosial yang setara dengan laki-laki, termasuk ketika berhadapan dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat.
“Jadi mindset-nya harus bertransformasi. Segala bentuk patriarki harus mulai diredukasi secara harmonis. Saya meyakini perempuan punya ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun sosial yang terjadi,” katanya.
Dalam mitigasi bencana, jelas Kadar, perempuan adalah pemberi edukasi kepada keluarganya dan anak-anaknya.
“Ketika tanggap darurat atau pasca bencana, perempuan adalah sosok pertama yang beperan menguatkan mental untuk bangkit,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk aktivitas sosial, perempuan juga memiliki peran yang tidak bisa digantikan oleh laki-laki. Ia menjelaskan, perempuan bergerak atas realitas yang terjadi berdasarkan rasa, sementara laki-laki secara psikologis bergerak atas dasar logika.
“Kalau dalam psikologi, perempuan itu punya kepekaan sosial yang lebih baik, karena laki-laki tolok ukurnya adalah logika. Artinya, secara alamiah perempuan punya jiwa filantropi yang baik dalam bersimpati maupun berempati,” jelasnya.
Dalam hal ini, Kadar menegaskan bahwa DPRD Kota Semarang akan mendukung eksistensi perempuan di ranah sosial. Termasuk menstimulasi terciptanya keterbukaan profesi di bidang penanggulangan bencana.
“DPRD Kota Semarang tentu akan ikut menunjukkan peran yang mendukung eksistensi perempuan. Kami juga mencoba untuk memberikan peran di aspek regulasi, di mana nantinya perempuan lebih punya kesempatan yang terbuka untuk mengisi pos-pos strategis institusi penanggulangan bencana seperti pada Damkar, BPBD, maupun SAR,” pungkasnya.