Teras Merdeka – Perusahaan teknologi Metta DC berhasil membangun data center (pusat data) di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat. Pusat data ini memiliki kapasitas 35 megawatt.
Dalam acara peluncuran pusat data Metta DC di Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G. Plate menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan tersebut.
“Suatu kebanggaan tersendiri bisa menyaksikan satu hasil karya anak bangsa di bidang digital. Suatu keberanian yang luar biasa. Suatu keputusan bisnis yang diambil di era yang tidak gampang,” kata Johnny, Rabu (26/10).
Ia menuturkan, pembangunan pusat data ini menunjukkan bahwa sektor digital di Indonesia masih berkembang. Terlebih dengan tantangan pandemi serta perubahan geopolitik yang ada.
Menurut Johnny, teknologi komputasi awan merupakan bagian Dari infrastruktur digital bagian hilir. Baik dari sektor publik maupun privat.
Data dari Kementerian Kominfo menyatakan, konsumsi data per kapita Indonesia terhitung masih rendah. Hanya sekitar satu watt, dari total nasional yang setara dengan daya 270 megawatt.
Padahal, negara tetangga bisa mengkonsumsi data per kapita hingga 100 watt.
Kementerian Kominfo pun berharap, Indonesia dapat mampu meningkatkan konsumsi data per kapita hingga 10 watt.
Saat ini, Kominfo tengah merancang pembangunan Pusat Data Nasional di empat lokasi berbeda. Di antaranya, kawasan Jakarta, Depok, Bogor, serta Tangerang dan Bekasi; Batam; Labuan Bajo; serta Ibu Kota Nusantara.
Pembangunan ini menjadi bentuk percepatan transformasi digital secara nasional.
Adapun pemilihan keempat lokasi itu dikarenakan, adanya ketersediaan pasokan daya dan jaringan optik yang dibutuhkan.
Sementara itu, area Jabodetabek akan memulai Pembangunan Pusat Data Nasional (PPDN) pada November mendatang.
“Pusat Data Nasional itu akan digunakan untuk menyimpan data-data milik pemerintah,” ungkap Johnny.