Teras Merdeka – Dosen Program Studi Jurnalistik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar A Fauziah Astrid menekankan, mencegah hal-hal negatif yang ada di dunia maya dapat dilakkan dengan keterampilan digital.
Ia juga mengatakan bahwa kurangnya keterampilan digital memiliki dampak negatif seperti penyebaran hokas, korban penipuan daring, maupun menjadi korban perundungan siber.
“Bahkan tak menutup kemungkinan terseret radikalisme berbasis digital,” ujar Fauziah dalam siaran pers kegiatan webinar bertema “Anak Muda Berani Melangkah Maju: Perkaya Keterampilan di Era Digital!” di Makassar, Selasa (4/10).
Menurutnya, ada beberapa keterampilan digital yang dibutuhkan. Dia antaranya, literasi komputer, manajemen perangkat, mengolah data dan dokumen, menggunakan media sosial dan mesin pencari, serta mengakses informasi yang aman.
Selain itu, keterampilan digital juga bisa membuka peluang untuk mendapat pekerjaan menjadi lebih terbuka.
“Menguasai keterampilan digital juga membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan inovatif,” katanya.
Sementara itu, ada sejumlah hal yang tidak boleh dilakukan seseorang dengan keterampilan digital
Beberapa di antaranya ialah tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain, tidak melakukan plagiat, serta tidak gegabah ketika hendak memberikan komentar di media sosial.
“Di sisi lain, keterampilan digital juga bisa bermakna positif, yaitu untuk mengembangkan minat dan bakat, seperti videografer, membuka jasa edit foto, membuka les online, atau juga membuka toko online,” jelasnya.
Heny juga mengungkapkan sejumlah tren pekerjaan yang banyak dibutuhkan di era digital seperti saat ini. Di antaranya, jasa pembuat konten untuk pemasaran secara digital, insinyur perangkat lunak (software engineering), serta ahli di bidang media sosial.