Teras Merdeka – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memperkirakan jalan yang mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi serta genangan banjir mencapai 166 kilometer. Ini artinya, 26 persen dari total panjang jalan kabupaten.
“Kerusakan jalan awalnya hanya 9 persen dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 639,261 kilometer. Akan tetapi, tingginya curah hujan dan banyak jalan yang tergenang banjir akhirnya jalan rusak bertambah menjadi 26 persen,” kata Kepala Dinas PUPR Kudus, Arif Budi Siswanto di Kudus, Rabu (11/1/23).
Ia menuturkan, untuk memperbaiki semua jalan yang rusak tersebut, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Termasuk dukungan alat yang memadai.
Dalam rangka meminimalkan risiko kecelakaan bagi pengguna jalan, untuk kawasan perkotaan menjadi prioritas perbaikan. Menggunakan anggaran rutin yang diterima pada tahun anggaran 2023.
Perbaikannya juga dilakukan berdasarkan skala prioritas. Termasuk pengurukan jalan yang rusak di Jalan Lingkar Kencing menggunakan lapisan paling atas (LPA) agar bisa dilalui kendaraan.
“Selama ini memang bisa dilalui. Namun jalannya yang berlubang dan tergenang air bisa mengakibatkan kecelakaan, karena sebelumnya ada kendaraan yang terguling,” jelasnya.
Terkait dengan kerusakan di jalan provinsi, seperti di sepanjang Jalan Kudus-Purwodadi, Arif menambahi, sudah dikoordinasikan dengan pemprov untuk dilakukan perbaikan. Hal ini dikarenakan kerusakannya cukup parah.
Arif mengatakan, informasinya, perbaikan baru bisa dilakukan setelah banjir surut karena di jalan tersebut memang ada yang tergenang banjir.
Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo menambahkan, pihaknya memang sudah menginstruksikan Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan jalan rusak. Di mana biayanya menggunakan anggaran rutin.
“Hanya saja, karena keterbatasan alat dan sumber daya manusia, akhirnya perbaikan jalan rusak dilakukan bertahap,” jelasnya.
Adapun anggaran rutin yang disediakan untuk perbaikan jalan pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp 8 miliar.