Teras Kedu – Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah hingga hari ini terus perluas program “food estate” (lumbung pangan). Terutama di bidang hortikultura, di sejumlah kecamatannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, selama ini pengembangan food estate fokus di lima kecamatan. Di antaranya yakni Kecamatan Bansari, Parakan, Bulu, Kledung, serta Ngadirejo.
“Namun, pengembangannya tidak hanya di lima kecamatan tersebut. Sangat terbuka di kecamatan lain, karena juga sangat berpotensi,” ungkapnya, Jumat (6/1/23).
Joko menyebutkan, kalau sebelumnya program ini hanya meliputi 339 hektare, kini sudah mencapai 600 hektare. Kemudian di tahun 2024 ditargetkan bisa mencapai 1.000 hektare.
Komoditas yang dikembangkan seperti bawang merah, bawang putih, cabai, serta kentang.
Menurut keterangan Joko, beberapa kecamatan yang saat ini dirintis untuk pengembangan program itu di antaranya Tretep, Selopampang, dan Tlogomulyo.
“Saya ingin petani-petani di daerah itu menjadi kultur dulu, baru nanti dimasukkan ke food estate. Kalau hanya ikut-ikutan menanam dan kalau nantinya tidak lagi menanam, maka akan repo. Saya jadikan kultur dulu dengan menanam minimal dua hingga tiga musim,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menerangkan bahwa dengan menyiapkan para petani untuk mencoba menanam komoditas tersebut, nantinya petani bisa memahaminya lebih baik terkait pelaksanaannya.