Teras Merdeka – Semakin berkembangnya teknologi serta industri digital, menuntut pembangunan sosial kemasyarakatan turut bertumbuh. Tak terkecuali sektor serta lembaga-lembaga yang berada di desa.
Perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Tengah terhitung pesat. Terlebih setelah Undang-undang Cipta Kerja melegalkan BUMDes untuk berbadan hukum. Sampai saat ini, tercatat ada 2.628 BUMDes yang sudah berbadan hukum di Jateng.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengatakan, perkembangan legalisasi yang pesat harus diimbangi dengan pertumbuhan sumber daya serta kualitas program yang dicanangkan. Terutama di era teknologi industri yang membutuhkan segala hal berlangsung cepat, praktis, dan ekonomis.
“BUMDes ini sudah harus memperhatikan inovasi terbarukan untuk mengembangkan dirinya. Salah satunya pakai sistem ekonomi kreatif. Kalau BUMDes mau mempelajari dan menerapkannya, ekonomi di Jateng tidak gampang goyah,” katanya.
Ia menambahkan, pembangunan ekonomi harus dikuatkan dari fondasi paling bawah, yaitu dari masyarakatnya. Menurut Heri, jika kesejahteraan ekonomi masyarakat mampu berdaya, maka sistem perekonomian dalam scope yang lebih luas juga dapat terkendalikan.
“Tidak bisa jika tidak selaras. Pembangunan ekonomi itu bukan hanya milik pemerintah saja. Jika pemerintah dan lembaga terkait dengan lantang mengatakan ekonomi harus begini dan begitu, tapi tidak bisa memahamkan masyarakat bagaimana harus terus berkembang, ya gak akan berhasil. Kesejahteraan itu kebutuhan bersama,” tegasnya.
Pentingnya Inovasi
Heri melanjutkan, penting untuk memahamkan masyarakat bagaimana harus terus berinovasi dan mengelola kreativitasnya. Khususnya dalam produksi yang lebih masif.
“Ekonomi kreatif itu harus cerdas dalam mengolah ide dan stock of knowledge dari SDM sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi,” imbuh pimpinan Jateng itu.
Heri menuturkan, penggunaan Qris yang semakin marak dalam transaksi jual beli, harus diseimbangkan dengan pengetahuan terkait fungsi serta potensi inovasinya. Sehingga ketika menggunakan tidak sebatas ikut-ikutan tren yang berlaku.
“Harus dipahami peluang-peluang yanga ada. Pakai Qris itu tidak cuma membuat transaksi jadi lebih praktis, tapi bisa dikembangkan untuk inovasi produksi di era yang serba digital ini,” paparnya.
Bumdes; Dinamis dan Berdaya Saing
Kemudian, ia juga menegaskan bahwa peningkatan kualitas ekonomi masyarakat juga harus dapat menumbuhkan nilai sosialnya. BUMDes yang dalam hal ini menjadi lembaga paling dekat dalam menjembatani usaha masyarakat, tentu memiliki pengaruh yang lebih nyata dan relevan dengan situasi yang dialami.
“Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dinamis. Tidak berhenti dalam satu momentum saja. Jika pergerakan ekonomi terus hidup, pembangunan SDM dan sektor lainnya juga bisa lebih terarah,” pungkasnya. [Adv-Teras Merdeka]