Teras Merdeka – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang kini menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KemenKPK) mengungkap strategi untuk mengatasi penurunan angka kelahiran atau Total fertility rate (TFR)di Indonesia.
TFR Indonesia saat ini berada di angka 2,18. Angka ini disebut-sebut terus menurun.
Namun, Menteri KPK Wihaji yang baru saja dilantik mengatakan, pihaknya jelas akan melancarkan stimulasi demi menjaga angka kelahiran total tetap di angka ‘aman’.
“Apa akan ada stimulasi? Pasti. Pasti akan ada treatment. Apa ini yang kurang? Saintifiknya seperti apa? Budayanya seperti apa? Pendidikannya seperti apa? Pelatihan?” ujar Wihaji usai acara pisah sambut Kepala BKKBN di kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur pada Selasa, 22 Oktober, dikutip dari CNN (23/10/2024).
Sementara itu, Wamen KPK Isyana Bagoes Oka menambahkan, angka 2,1 terbilang ideal untuk TFR. Menurutnya, angka ini perlu dijaga agar tidak drop dan berdampak pada aging society atau kondisi lebih banyak penduduk usia tua.
Baca Juga: Ramai KB IUD, Studi Temukan Adanya Risiko Kanker Payudara
Sebagaimana yang diketahui, aging society telah terjadi di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
“Nanti kita akan berkolaborasi gimana cara yang paling tepat, 2,1 dipertahankan. Mudanya tetap bisa menopang generasi atasnya yang berusia lanjut supaya nanti tidak lebih banyak lagi lansianya, dan masyarakat muda dipertahankan dengan kualitas yang baik,” jelas Isyana, dalam kesempatan serupa.
Kualitas manusia yang baik, lanjut dia, sangat berkaitan dengan ‘perang’ melawan stunting yang hingga saat ini masih terus menjadi target pemerintah.