• Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Solo Raya
      • Kedu
      • Pantura
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Opini
    • Kolom
    • Analisa
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Teras Merdeka
No Result
View All Result

Sebabkan Kematian Usai 48 Jam Terinfeksi, Bakteri Pemakan Daging Gegerkan Jepang

Penjelasan Mengenai STSS

Teras Merdeka by Teras Merdeka
20/06/2024
Sebabkan Kematian Usai 48 Jam Terinfeksi, Bakteri Pemakan Daging Gegerkan Jepang

Ilustrasi: Bakteri pemakan daging mematikan di Jepang/Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 264

Teras Merdeka – Kasus infeksi bakteri mematikan menggegerkan masyarakat Jepang. Bakteri tersebut dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan kematian dalam waktu 48 jam.

Menurut CNN International dan National Post, Jepang memang telah mengalami peningkatan dalam jumlah kasus “flesh-eating bacteria” alias bakteri pemakan daging.

Sebenarnya secara resmi penyakit ini disebut dengan sindrom syok toksik streptokokus (STSS). Hingga 9 Juni lalu, ada 1.019 kasus STSS dengan angka kematian hingga 30%-nya.

“Dalam data yang sama disebutkan bahwa ada 77 orang telah meninggal akibat STSS dari Januari hingga Maret,” bunyi laporan itu, dikutip Kamis (20/6/2024).

“Dengan tingkat infeksi saat ini, jumlah kasus di Jepang bisa mencapai 2.500 pada tahun ini,” ujar seorang profesor penyakit menular di Tokyo Women’s Medical University, Ken Kikuchi.

Penjelasan Mengenai STSS

STSS merupakan infeksi bakteri yang jarang namun dapat berkembang serius ketika menyebar ke jaringan dalam dan aliran darah.

Pasien awalnya menderita demam, nyeri otot, dan muntah-muntah, namun gejalanya dapat dengan cepat mengancam nyawa dengan tekanan darah rendah, pembengkakan, dan kegagalan banyak organ saat tubuh mengalami syok.

“Bahkan dengan pengobatan pun, STSS bisa mematikan,” tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

“Dari 10 orang yang mengidap STSS, sebanyak tiga orang akan meninggal akibat infeksi tersebut,” tambah data itu.

Penyebab STSS

Sebagian besar kasus STSS disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A (GAS). Biasanya GAS menyebabkan demam dan infeksi tenggorokan pada anak-anak.

Dalam keadaan yang jarang terjadi, ini dapat menjadi iniasif ketika bakteri menghasilkan racun yang memungkinkannya mengakses aliran darah. Hal itu kemudian menyebabkan penyakit serius seperti STSS.

GAS juga dapat menyebabkan “fasciitis nekrotikans” disebut juga pemakan daging. Infeksi bakteri serius ini mampu menghancurkan jaringan di bawah kulit, yang dapat menyebabkan hilangnya anggota tubuh.

Namun, sebagian besar pasien yang tertular penyakit tersebut memiliki faktor kesehatan lain yang dapat menurunkan kemampuan tubuh mereka untuk melawan infeksi. Contohnya seperti kanker atau diabetes.

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang merilis penilaian risiko telah meningkat sejak Juli 2023. Mereka yang rentan terutama di bawah 50 tahun.

Cara Menghindari STSS

Health Canada juga menghimbau untuk menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah makan, batuk atau bersin bahkan ketika menggunakan kamar mandi. Peningkatan ventilasi dalam ruangan juga penting.

Penggunaan masker dan jarak sosial juga bisa mencegah infeksi. Namun penggunaan alkohol dan narkoba menjadi faktor risiko lain penyebaran.

Sebagai informasi, kasus lain juga terlihat di Eropa. Invasif GAS (iGAS), dilaporkan mewabah di lima negara Eropa sejak 2022, dan menyebabkan 10 kematian anak-anal.

Di Kanada, 13 anak dilaporkan meninggal akibat iGAS, termasuk STSS, antara 1 Oktober 2023 dan 31 Mei 2024. Selama periode ini, 1.510 kasus telah dilaporkan, meningkat 33 persen dibandingkan ke musim sebelumnya.

Tags: 48 Jam TerinfeksiApa Itu STSS?Bakteri Pemakan Daging
Teras Merdeka

Teras Merdeka

Related Posts

DPR RI dan BGN Gencarkan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk
Kesehatan

DPR RI dan BGN Gencarkan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk

14/08/2025
HMI Jateng-DIY Pertanyakan Langkah Polda Jateng Tangkap Pembobol Situs Judol
Peristiwa

HMI Jateng-DIY Pertanyakan Langkah Polda Jateng Tangkap Pembobol Situs Judol

08/08/2025
Program MBG Disosialisasikan di Desa Rejowinangun Kalsel, DPR-BGN Dorong Budaya Hidup Sehat Masyarakat
Kesehatan

Program MBG Disosialisasikan di Desa Rejowinangun Kalsel, DPR-BGN Dorong Budaya Hidup Sehat Masyarakat

07/08/2025
DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi di Desa Kurungan Nyawa OKU Timur
Kesehatan

DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi di Desa Kurungan Nyawa OKU Timur

05/08/2025
Next Post
Peringati Iduladha, Lazis Jateng Gelar Parade Qurban Serentak di 17 Titik

Peringati Iduladha, Lazis Jateng Gelar Parade Qurban Serentak di 17 Titik

TERBARU.

Lazis Jateng Sabet Penghargaan LAZ Pengumpulan Palestina Terbaik Baznas Awards 2025

Lazis Jateng Sabet Penghargaan LAZ Pengumpulan Palestina Terbaik Baznas Awards 2025

01/09/2025
Melawan Hukum Alam: Entropi dan Krisis Makna Keberadaan

Melawan Hukum Alam: Entropi dan Krisis Makna Keberadaan

25/08/2025
DPR RI dan BGN Gencarkan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk

DPR RI dan BGN Gencarkan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk

14/08/2025
Lewat Tarian Baris Indonesia, Yayasan Temen Tinemu Temenanan Perkuat Semangat Kebangsaan

Lewat Tarian Baris Indonesia, Yayasan Temen Tinemu Temenanan Perkuat Semangat Kebangsaan

13/08/2025
Gandeng Petani Hutan, Koperasi Maju Mulyo Bersama Dukung Penuh Swasembada Jagung di Jateng

Gandeng Petani Hutan, Koperasi Maju Mulyo Bersama Dukung Penuh Swasembada Jagung di Jateng

13/08/2025

TERPOPULER.

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

Owner PT Kota Jati Furindo Yusak Yakin Mas Wiwit Mampu Bawa Jepara Jadi Mulus

11/10/2024
Program MBG Diperluas di Bekasi: Gizi Anak Terpenuhi, UMKM Lokal Ikut Terangkat

Program MBG Diperluas di Bekasi: Gizi Anak Terpenuhi, UMKM Lokal Ikut Terangkat

05/08/2025
Pemkab Magelang Fasilitasi Perijinan SPP-PIRT untuk Puluhan UMKM

Pemkab Magelang Fasilitasi Perijinan SPP-PIRT untuk Puluhan UMKM

20/11/2024
Lebih Dekat dan Mudah Dijangkau, Layanan Imigrasi Hadir di MPP Jepara

Beri Pelayanan Prima, DPMPTSP Jepara Lakukan Sistem Jemput Bola

15/02/2023
Riset Ancaman Deepfake: Pemalsuan Dokumen Naik 244% pada Tahun 2024

Riset Ancaman Deepfake: Pemalsuan Dokumen Naik 244% pada Tahun 2024

23/02/2025
Teras Merdeka

Terasmerdeka.com adalah sebuah media online yang bertekad untuk hadir menyajikan konten media yang berkualitas dan transformatif serta memberikan pencerahan kepada pembaca dengan sajian analisa faktual, aktual, dan kritis.

Follow Us

  • Beranda
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

© 2023 Teras Merdeka All right reserved

No Result
View All Result
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Jawa Tengah
      • Semarang
      • Jepara
      • Pantura
      • Solo Raya
      • Kedu
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Ensiklopedia
    • Analisa
    • Kolom
    • Opini
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

© 2023 Teras Merdeka All right reserved