Teras Merdeka – Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah telah mencapai 100 persen. Total sebanyak 8.523 koperasi kini tercatat, dengan 3.891 di antaranya telah aktif beroperasi di 35 kabupaten dan kota, sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Saat mewakili Gubernur Ahmad Luthfi dalam acara Rapat Konsolidasi KDKMP di Hotel Grand Candi Semarang, Senin malam (20/10/2025), ia menyebut keberadaan koperasi ini sebagai bagian penting dalam membangun ekonomi rakyat.
Sumarno menegaskan bahwa KDKMP merupakan wujud nyata penguatan ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo. Menurutnya, koperasi ini harus menjadi lembaga modern, tangguh, dan memiliki daya saing, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mempercepat operasionalisasi di tingkat desa.
Namun, ia juga menekankan adanya tantangan yang perlu segera ditangani, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya pengurus koperasi. Ia berharap koperasi yang terbentuk benar-benar berpihak pada kepentingan anggota, bukan hanya pengurus, agar tercipta ekosistem ekonomi yang kokoh di level desa.
Dalam kesempatan tersebut, Sumarno mengingatkan pentingnya integritas pengurus koperasi. Ia menceritakan pengalaman masa lalunya saat berinteraksi dengan Koperasi Unit Desa (KUD) di Boyolali, tempat asalnya, yang justru mengecewakan karena lebih mengutamakan kepentingan pengurus ketimbang anggota.
“Kita tidak ingin mengulangi kesalahan masa lalu. Karena itu, peningkatan kompetensi pengurus seperti ini sangat penting,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa koperasi harus dijalankan dari, oleh, dan untuk anggota, bukan malah dimanfaatkan segelintir orang. Pemerintah, kata dia, bertanggung jawab dalam mengawasi agar prinsip tersebut tetap terjaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, mengungkapkan bahwa dengan terbentuknya ribuan koperasi tersebut, terdapat lebih dari 17.000 pengurus yang perlu dibekali dengan pelatihan dan pendampingan.
Kegiatan capacity building tingkat provinsi yang sedang berlangsung hingga 22 Oktober 2025 ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh kabupaten dan kota, dan diharapkan dapat menjadi model pelatihan serupa di daerah masing-masing.
Bram menyebutkan, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, saat ini KDKMP telah memiliki 136.112 anggota aktif. Modal bersama yang telah dihimpun mencapai Rp25,2 miliar, dengan sektor usaha yang digeluti mencakup layanan keuangan digital (laku pandai), pertanian, peternakan, distribusi gas LPG, sembako, apotek, klinik, penyimpanan dingin (cold storage), logistik, hingga usaha simpan pinjam.