Teras Merdeka – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, menyoroti masih terbatasnya akses pendidikan vokasi berkualitas dan mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat kemitraan strategis antara lembaga pendidikan vokasi dengan sektor industri.
Menurutnya, pendidikan vokasi adalah pilar penting untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap memenuhi tuntutan pasar kerja.
“Akses pendidikan vokasi belum merata, dan banyak kurikulum yang belum selaras dengan kebutuhan industri. Ini harus diperbaiki agar lulusan vokasi bisa langsung terserap dunia kerja,” ujar Heri.

Ia menekankan bahwa kolaborasi erat antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), politeknik, dan lembaga vokasi lainnya dengan perusahaan di Jawa Tengah dapat menjembatani kesenjangan tersebut.
Bentuk kemitraan yang diusulkannya mencakup penyusunan kurikulum berbasis industri, program praktik kerja lapangan (PKL) yang terarah, serta peluang magang dan penyerapan tenaga kerja.
“Dengan kemitraan yang solid, kita bisa memastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan yang benar-benar dibutuhkan pasar. Ini adalah langkah konkret menuju tenaga kerja yang kompetitif,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Heri juga mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan insentif, seperti keringanan pajak atau kemudahan perizinan, kepada perusahaan yang berkontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi. Langkah ini diharapkan mendorong lebih banyak industri untuk terlibat aktif.
DPRD Jawa Tengah siap mendukung kebijakan pemerintah daerah yang fokus pada peningkatan kualitas dan akses pendidikan vokasi. Pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan program serta memberikan masukan untuk memastikan hasil yang optimal.
“Sinergi antara pendidikan vokasi dan industri adalah kunci untuk mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami ingin lulusan vokasi Jateng menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” tutupnya.