Teras Merdeka – Kemunculan single berjudul Picnic yang dibawakan oleh Arsy Hermansyah membawa harapan baru bagi industri lagu anak-anak. Pasalnya anak-anak zaman sekarang cenderung lebih menyukai lagu-lagu bertemakan orang dewasa.
Di tengah krisis lagu anak, anak perempuan dari pasangan musisi Anang Hermansyah dan Ashanty yang berusia 10 tahun ini baru saja merilis lagu Picnic lengkap dengan video klipnya.
Dengan nuansa K-Pop yang ceria dan penuh warna, lagu ini berisi tentang ajakan untuk menikmati kebersamaan dengan orang-orang terdekat tanpa gangguan ponsel atau teknologi digital.
Deta Ryana, seorang pencipta lagu bertema kesehatan mental asal Kota Semarang, mengapresiasi single Picnic yang dirilis Arsy Hermansyah. Apalagi tema lagu tersebut relevan dengan situasi zaman sekarang.
“Akhirnya ada yang merilis lagu anak-anak. Single lagu Picnic Arsy Hermansyah menjadi harapan baru bagi anak-anak bangsa dan orangtua yang mengkhawatirkan perkembangan generasi ke depan akan ketergantungan gawai,” kata dia.
Single ini memiliki pesan positif dengan mengajak masyarakat untuk sejenak melepaskan ketergangungan pada gawai dan menikmati kebersamaan bersama keluarga maupun orang-orang terdekat.
“Saya berharap lagu ini dapat membuat siapa saja yang mendengarkan, menyadari akan pentingnya melepas gawai sejenak, lalu menghabiskan waktu untuk berinteraksi bersama teman-teman, menikmati suasana luar yang nyata,” ungkap Deta.
Selain mengandung makna mendalam, lagu Picnic milik Arsy Hermansyah juga dapat menambah pilihan dan ketertarikan bagi anak-anak untuk menyanyikan lagu seusia mereka.
“Mengingat saat ini kita sering melihat dan mendengar anak-anak cenderung lebih suka menyanyikan lagu orang dewasa daripada lagu sesuai usianya,” kata pencipta lagu “Akulah Indonesia” tersebut.
Deta pun merasa prihatin dengan kondisi sekarang, di mana lagu anak-anak mulai ditinggalkan. Dirinya berharap lagu milik Asry Hermansyah tersebut dapat membumikan kembali lagu anak-anak.
Arsy Hermansyah menjadi contoh nyata bahwa lagu anak-anak harus memiliki bagian dalam memberi warna musik Indonesia, ini semua untuk anak-anak yang merupakan aset berharga Bangsa Indonesia,” bebernya.
Selaku pencipta lagu kesehatan mental termasuk kesehatan mental anak, Deta berharap lagu anak-anak yang baru terus bertambah dengan nada inovatif dan mengandung pesan positif, tetapi tetap mengikuti perkembangan zaman.
“Karena semakin banyaknya pencipta lagu dan penyanyi anak-anak yang menaruh perhatian, lagu anak-anak harus tetap eksis dan berjaya di industri musik Indonesia serta membantu membangun mental anak bangsa yang lebih baik sejak dini,” pungkasnya.