Teras Merdeka – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan DI Yogyakarta kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Minggu (8/10/2023).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1,8 kilometer.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Suraji mengatakan, aktivitas vulkanik tersebut terjadi pada pukul 18.00 hingga 24.00 WIB.
“Teramati 20 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter,” katanya, Senin (9/10/2023).
Selain itu, BPPTKG juga mencatat, terdapat 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-14 milimeter dan lama gempa 35,64-197,24 detik selama periode enam jam.
Bahkan, aktivitasi vulkanik Gunung Merapi tersebut juga menunjukkan adanya gempa hybrid dengan amplitudo 3-10 milimeter dan lama gempa 4,4-9,32 detik.
Guguran lava dan awan panas tersebut memiliki potensi bahaya di sektor selatan-barat daya, di mana meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Adapun di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal lima kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Sementara itu, lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dari puncak Gunung Merapi dapat mencapai radius tiga kilometer.
Dalam hal ini, BPPTKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di daerah berpotensi bahaya agar menghentikan kegiatan. Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat vulkanik.
Selain itu, BPPTKG juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap bahaya lahar, terutama saat hujan di seputar Gunung Merapi.