Teras Merdeka – Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menegaskan pentingnya paradigma pembangunan saat ini dengan tetap memperhatikan gap komprasi kesejahteraan yang ada. Salah satunya dengan meletakkan daerah dan desa sebagai jangkar utama serta menjadi skala prioritas pemerataan kesejahteraan.
“Upaya meningkatkan kemandirian dan pemerataan kesejahteraan, menjadi komitmen pemerintah melalui penggalian potensi sumberdaya yang ada di masing-masing daerah,” ungkapnya.
Dalam kerangka tersebut, Heri menjelaskan, perlu dilakukan pemetaan tentang apa saja yang perlu dilakukan elaborasi. Termasuk hal-hal yang perlu dikembangkan dan dinamika hambatannya.
“Hal ini penting, karena melalui pemetaan tersebut kita dapat memproyeksikan pengembangan potensi yang dimiliki serta mempertimbangkan gap komparasi pembangunannya,” paparnya.
Heri mengatakan, pengembangan pembangunan di Jawa Tengah tidak bisa jika hanya disandarkan pada kesamaan jumlah alokasi dana maupun bentuk suplai pembangunannya. Karena menurutnya, hal tersebut tidak mencerminkan bentuk pembangunan yang adil dan justru bisa menunjukkan ketimpangan.
“Bentuk keadilan itu tidak bisa jika dilihat hanya dengan harus sama. Kita tidak bisa menyamakan bentuk pembangunan di desa-desa dengan wilayah yang ada di kota. Pasti masih-masing wilayah tersebut memiliki urgensinya masing-masing,” terangnya.
Ia pun mencotohkan, apabila di wilayah perkotaan ada pembangunan pusat industri, bukan berarti di wilayah desa juga memerlukan pembangunan yang sama. Bisa saja di beberapa wilayah justru masih memerlukan peningkatan pembangunan dalam hal infrastruktur maupun pendidikan.
“Pun antara satu desa dengan desa lainnya. Pembangunan tersebut harus didetailkan pada urgensi kebutuhannya. Jika desa A mengadakan pembangunan fasilitas pendidikan, mungkin di desa B yang diperlukan pembangunan fasilitas pengembangan pertaniannya, dan begitupun dengan desa-desa lainnya yang memiliki urgensinya masing-masing,” katanya.
Dengan begitu, lanjut Heri, setiap wilayah yang ada di Jateng bisa berkembang dengan keunikan dan identitasnya masing-masing. Termasuk pembangunan kesejahteraan yang merata, meskipun tidak perlu sama.
Kemudian, ia juga mengingatkan pentingnya pengembangan ide, gagasan dan pemikiran yang inovatif, kreatif sekaligus solutif dalam upaya pengembangan kawasan. Khususnya dengan berbasis pengembangan sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
“Artinya pembangunan di Jateng ini memerlukan akselerasi untuk mewujudkan keseimbangan dan pemerataan pembangunan. Pemerintah juga perlu menentukan poros-poros pembangunan, yang tidak hanya terpusat tetapi juga menyeluruh,” pungkasnya. [ADV-TM]