Teras Soloraya – Luapan Sungai Bengawan Solo dalam beberapa waktu terakhir membawa dampak banjir yang berkepanjangan. Hal ini memantik sejumlah pihak yang meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo tegas terkait keberadaan bangunan yang ada di bantaran sungai.
Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo, Wawan Pribadi mengatakan, selama ini masalah yang terjadi bukan hanya munculnya bangunan liar.
Melainkan juga rumah-rumah yang ada di bantaran juga berpotensi tergerus oleh arus air.
Ia menyontohkan seperti yang terjadi di Desa Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo. Di mana sejumlah rumah dan tanah milik warga hanyut tergerus erosi Sungai Bengawan Solo.
“Di sana itu sudah 12 tahun dan sudah dilaporkan sampai akhirnya rumah hanyut. Harusnya ini yang menjadi prioritas,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, perlu ada penanganan segera terkait dengan bangunan liar tersebut.
“Persoalan itu mestinya menjadi prioritas untuk diselesaikan. Karena keberadaan bangunan berdampak pada penyempitan sungai,” jelas Wawan.
Akibatnya penyempitan sungai tersebut, ia melanjutkan, berpotensi menjadi penyebab banjir.
“Kalau persoalan ini tidak segera diselesaikan dan diatasi terus mau sampai kapan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, upaya tersebut menjadi ranah dari BBWS. Sehingga diharapkan ada upaya penanggulangan dari instansi tersebut.