Teras Jepara – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara belum lama ini, menerima kunjungan dari PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT). Kunjungan tersebut ditujukan dalam rangka Survey Potensi Supply & Potensi Industri Garam di Kabupaten Jepara.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat MPP-DPMPTSP Jepara itu berkaitan dengan adanya rencana pembangunan pabrik garam. Sebagaimana diketahui, wilayah Kabupaten Jepara memiliki potensi kualitas garam yang bagus, sehingga menarik minat PT. SPJT untuk membangun pabrik di wilayah tersebut.
“Perencanaan di Provinsi Jawa Tengah akan didirikan dua pabrik garam. Mudah-mudahan setelah Pati, bisa didirikan pabrik garam kedua di Kabupaten Jepara,” kata pimpinan tim PT. SPJT yang melakukan kunjungan survey, Eko, Selasa (17/1/2023).
Ia menjelaskan, Kunjungan juga dilakukan dalam rangka suplai material serta menjalin komunikasi dan kolaborasi untuk mencapai sinergi yang baik. Terutama yang berkaitan dengan potensi garam yang ada di Kabupaten Jepara.
“Setelah pertemuan ini, semoga ada tindak lanjut yang baik dan bisa diberikan izinnya untuk melakukan survei lokasi tambak garam di Kecamatan Kedung,” jelasnya.
Tak hanya itu, Eko juga menegaskan, kedatangan timnya tersebut tidak untuk bersaing. Melainkan turut mendukung pertumbuhan industri garam yang sudah ada di wilayah Kabupaten Jepara.
“Upaya yang dilakukan yaitu dengan menjajagi kemungkinan kerja sama dengan koperasi garam di wilayah ini, khususnya dalam hal suplai bahan baku garam,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Mina Barokah yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, Shokib, menyambut baik rencana kerja sama yang ditawarkan PT. SPJT.
“Untuk kerja sama koperasi garam dengan PT. SPJT, minimal 50 persen harga di Jepara. Harga garam di sini jadi yang paling murah, karena lokasinya yang dekat dengan laut dan terdapat sarana angkutan/armada yang memadai,” terangnya dalam pertemuan tersebut.
Shokib menuturkan, harga terendah garam di Kabupaten Jepara senilai Rp. 300,-/kg. Ia juga mengatakan bahwa dalam produksinya, garam di Jepara mengandalkan sistem geomembran untuk bisa panen.
“Kalau tidak pakai, maka tidak panen. Harapannya, PT. SPJT ada menjalin kerja sama untuk meningkatkan produksi, terutama dengan koperasi. Di sini ada tiga koperasi yaitu Mina Barokah, Dwi Karyo Mino dan Koperasi Produsen Garam,” terangnya.
Kemudian, DPMPTSP sendiri mengharapkan ada tindak lanjut dari pertemuan yang juga dihadiri oleh Bappeda dan Dinas Perikanan Kabupaten Jepara.
Penata Kelola PM Madya, Endang Purwaningsih menjelaskan, tindak lanjut tersebut diharapkan, mengingat potensi Garam di Jepara yang memiliki kualitas bagus. Bahkan banyak dibeli baik dari wilayah Kabupaten Demak, Rembang maupun Pati.
“Selain itu, wilayah tambak garam di Jepara memiliki aglomerasi dengan Demak, sehingga sama-sama memiliki kualitas yang bagus. Tentu ini potensi produksi berkelanjutan yang bagus pula. Harapannya bisa didirikan pabrik garam di Jepara,” paparnya.
“Dengan adanya kerja sama industrialisasi garam ini, tentu dapat meningkatkan produksi garam di Jepara. Khususnya juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. [ADV-TM]